Tampilkan postingan dengan label canda kakek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label canda kakek. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Februari 2013

Kisah percintaan Sincia Laula Unyuk-unyuk dan Mustafa sopirnya Juragan Badrun, akhirnya terkuak juga ke permukaan. Nyonya Juragan yang ternyata diam-diam menaruh hati kepada Mustafa, menentang percintaan mereka. Hingga akhirnya memecat Sincia Laula Unyuk-unyuk dan Mustafa. Juragan Badrun sebetulnya tidak rela, supir kesayangannya dipecat begitu saja oleh Nyonya Juragan, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Singkat kisah, akhirnya Sincia Laula Unyuk-unyuk dan Mustafa-pun menikah. Untuk menghidupi keluarganya, Mustafa menjadi sopir angkot.

Pada suatu siang, ketika Mustafa sedang menarik angkot, seorang nenek turun dari angkot sambil ngasih uang ongkosnya gopek ke Mustafa. Cuma menerima uag gopek, Mustafa protes.

Mustafa ; "Nek, ongkosnya kurang neh !!!"
Nenek : "kurang pegemana, pir ?"
Mustafa : "Lah iya... masa cuman gopek ??? nyang bener ajah... !!!"
Nenek : "Weewww... , lo gimana sik ? orang tadi yang turun bayar cenggo, terus tadi ada anak lainnya yang turun, bayar cuma serebu... !!!"
Mustafa : "Iya nek, tadi nyang turun pake seragam SMA, nyang pake celana panjang abu-abu, bayarnya cenggo, terus yang tadi pake celana pendek itu, anak SD, bayarnya serebu... gituuuuu !!!"
Nenek : "Oooohhhh... kalo gitu, kudunya nenek gratis donk, gak perlu bayar, mana duit nenek ??" --sambil narik lagi duit yang gopek dari Mustafa--
Mustafa : "Jiaaaahhhh... si nenek malah minta gratis lagi... Gimana sik nek ?"
Nenek : "Ya iyalah pir, udeh seharusnya nenek gratis, kan nenek gak pake celana... tuh lihat... Wewwww... !"
Mustafa : "Anjriiittt.. krupuk kulitnya kisuuuuuuttttttt...."

NB : gopek = lima ratus, cenggo = serebu lima ratus

Minggu, 16 Desember 2012

Suasana tahlilan memperingati wafatnya kakek di rumahnya pak RW Mulyadi, berjalan begitu khidmatnya. Joko sang cucu kesayangan kakek duduk bersimpuh berdo'a menggugamkan ayat-ayat suci sambil sesekali matanya menitikkan airmata. Joko teringat obrolan-obrolannya dengan sang kakek tercinta. Seperti pada saat liburan 17an, waktu di kampung tersebut heboh ada lomba panjat pinang, Joko malah berlibur di kampung di rumah kakek dan nenek.

Joko, masih ingat saat itu kakek bercerita...

"Dulu... kakek ikut perang... Waktu kakek dan teman-teman mau nyerang musuh pake pesawat, ternyata di tengah perjalanan pesawat kakek ditembaki pasukan kompeni, hingga pesawat itu hancur. Semua yang ada di pesawat itu meninggal, termasuk pilotnya.." cerita kakek dengan bangga.

"Loh koq kakek sekarang masih hidup ?" tanya Joko dengan heran.

Kakek menjawab dengan penuh kebangaan :"Waktu itu, kakek ketinggalan pesawat... !!!"

====

Beberapa hari kemudian setelah peringatan meninggalnya kakek, nenek belum masih pulang ke kampung. Nenek yang di kampung jarang nonton tipi, cukup tersita perhatiannya melihat berita tentang perselingkuhan artis yang marak ditayangkan di infotainment. Dan banyaknya pemakaian istilah "selingkuhan", membuat nenek penasaran hingga ia-pun bertanya pada Bu Mulyadi, menantunya... "Neng, selingkuhan itu artinya apa ?"

Bu RW Mulyadi yang gak ingin mertuanya mikir hal yang tidak-tidak, menjawab : "Oh... selingkuhan itu, penyakit mencret-mencret atau diare, nek..."

Mendengar jawaban dari menantunya, nenek pun mengerti bahwa kalau si artis punya selingkuhan, berarti si artis tersebut sedang punya penyakit diare.

Pada suatu pagi, nenek terduduk lemas di teras rumah. Pak RT yang mau ke basecamp Gank 3 Banci lewat di depan rumah Pak RW Mulyadi, merasa kasihan melihat nenek, dan bertanya : "Nek, sepertinya nenek kecapean dan lemes gitu... kenapa nek ?"

Nenek pun menjawab : "Iya nich pak RT... biasa dech, ini karena selingkuhan... Dari sore sampai pagi, di hajar selingkuhan sampai lemes. Belum sempet naikin celana, eh si selingkuhan datang lagi... siapa yang gak lemes coba Pak RT ???"

Mendengar jawaban dari nenek, Pak RT bengong, sambil bergumam dalam hati... : "???????... astajiiimmm... nenek-nenek jaman sekarang... "

oOo
Hari itu pas kebetulan peringatan wafatnya kakek Joko alias ayahnya Pak RW Mulyadi. Di rumah Pak RW Mulyadi sesak penuh orang yang sedang mengikuti tahlilan. Tak ketinggalan Rince, Hanna dan Nella pun ikut hadir juga. Nenek yang dijemput oleh Joko ke kampung, sudah datang dari beberapa malam sebelumnya. Ikut hadir juga Pak Mulyana, kakak Pak RW Mulyadi, yang kerja sebagai aparatur desa tempat dimana nenek tinggal ditemani oleh Udin anaknya.

Dan malam sebelum peringatan wafatnya kakek digelar, Nenek berdandan cantik dan gaya. Pak RW Mulyadi, Bu RW Mulyadi, dan Joko merasa heran melihat nenek yang berdandan cantik dan gaya tersebut. Lalu Joko pun bertanya pada neneknya.


Joko : "Nek.. nenek mau kemana ?"
Nenek : "Nenek mau ke emol cu... mumpung masih muda..."
Joko : "?????"

Dan singkat cerita, Nenek dengan ditemani Joko, pergi jalan-jalan ke sebuah emol yang ramai pengunjungnya. Nenek pun melihat-lihat suasana emol dengan penuh kekaguman. Lalu, "cu, dulu, nenek bawa uang sepuluh rebu ke toko sudah dapet susu, minyak wangi, kue kaleng, baju, celana dan lain sebagainya.." kata nenek pada Joko.
Joko : "Wah... banyak banget... kalau sekarang, dapet apa nek ?"
Nenek :"Jaman sudah susah sekarang Cu... sudah ada cctv..."

OoO

Kamis, 08 November 2012

Parman si preman kaleng yang di rawat di Rumah Sakit Jiwa, akhirnya bisa mendapat kesempatan untuk jalan-jalan keluar tanpa dikawal. Ini karena si Parman mendapat privilege atas progresnya selama menjalani perawatan.

Dan siang itu, demi untuk merayakan kebebasan bersyaratnya --loh ??-- , Parman si preman kaleng pun jalan-jalan menyambangi sebuah cafe. Dia duduk di sebelah meja yang ditempati oleh sepasang manula.

Tanpa disengaja Parman si preman kaleng, curi-curi dengar percakapan antara si kakek dan nenek.
Kakek : "Masih ingat ketika kita bertemu pertama kali 50 tahun yang lalu ? Kita pergi dari kafe ini, jalan dari sini menuju pojokan sana dibelakang mini market itu, dan pas di pagar pembatas sawah itu kita bercinta dengan gaya dari belakang ?"
Nenek : "oh itu ! tentu saja masih ingat sayang... mana mungkin bebep --ich si nenek centil amat, manggil dirinya sendiri dengan sebutan bebep-- melupakan moment paling liar dalam hidup kita itu..." jawab si nenek dengan kerlingan mata nakalnya.
Kakek : "Kalau gitu, demi masa lalu kita, bagaimana kalau kita kembali kesana dan melakukannya seperti dulu ? pokoknya persis seperti dulu... kita melakukannya dari belakang!'
Nenek : "ayoo atuh sayang...."

Dan sepasang kakek dan nenek itupun pergi meninggalkan kafe sambil tidak lupa membayar minuman dan makanan yang mereka pesan tentunya. Sementara Parman si preman kaleng yang curi dengar percakapan mereka merasa penasaran pengen melihat apa yang dilakukan oleh kakek-nenek tersebut. Mak Parman pun bangkit dan mengikuti mereka.

Tiba di lokasi, Parman terbelalak melihat si kakek dan nenek bercinta di belakang mini market. Si nenek menurunkan celana dalamnya dan mengangkat roknya, sementara si kakek menurunkan resleting celana panjanganya dan lalu memeluk pinggul nenek.

Si nenek lalu mengambil posisi dengan berpegangan pada pagar besi pembatas sawah di depannya. Dan adegan berikutnya yang terjadi adalah apa yang hanya pantas disebut sebagai hubungan seks selama kurang lebih satu jam yang paling hebat yang pernah disaksikan oleh Parman si preman kaleng.

Si kakek melakukannya pada nenek dalam gerakan yang benar-benar fantastis, luar biasa !. Pager yang dipegang nenek bergetar hebat, semua gerakan seolah-olah kabur saking cepatnya. Si kakek dan si nenek melakukannya tanpa berhenti sedikitpun sampai pada akhirnya mereka terkulai jatuh ke tanah dan tidak bergerak sama sekali untuk waktu yang agak lama.

Parman sangat-sangat terpesona dan kagum dengan apa yang dilihatnya. Selama hidupnya, Parman tidak pernah melihat hal hebat yang dapat disejajarkan dengan adegan tadi, tidak di film, dengar dari teman, atau juga dari pengalaman pribadi. --*mimin : emang pengalamanmu apa Man ? selain nyipok waria yang mo bunuh diri ? xixixixixi--

"Guwe harus tahu rahasia si kakek. Seorang kakek bisa bercinta seperti itu, apalagi guwe yang masih muda ! Guwe pasti lebih bisa, kalau guwe tahu rahasianya..." kata Parman dalam hati. Dan Parman-pun lalu melihat si kakek dan si nenek yang sudah dapat menguasai diri mereka yang lalu bangkit berpakaian kembali. Dengan menegarkan hati sekaligus memberanikan diri, Parman pun menghampiri si kakek dan nenek dan bertanya : "Kek, selama hidup saya, belum pernah melihat siapapun yang dapat bercinta seperti itu, palagi orang seusia kakek dan nenek. Apa sich rahasianya ? dulu waktu kakek masih muda, pasti lebih hebat dari ini yah ?"

Dan, meskipun masih dalam keadaan lemah lunglai, si kakek pun menjawab : "Nak, 50 tahun lalu, pagar sialan itu belum dialiri listrik...!"

--note : xixixixixi, ada apa ini yak ? mimin Diary akhir-akhir ini koq banyak posting tentang kakek-kakek menjulurkan lidah ---

Rabu, 07 November 2012

Liburan Joko telah berakhir. Dia segera pulang ke rumah orang tua-nya yaitu Pak RW Mulyadi. Karena merasa kangen sama anak dan menantunya, Kakek ikut Joko untuk menyambangi Pak RW Mulyadi dan istrinya. Sedangkan nenek ditinggal di kampung nunggu rumah.Tapi karena kelelahan melakukan perjalanan jauh, asmanya kakek kumat. Bahkan sampai akut dan masuk ke rumah sakit di ICU.

Setelah di rawat beberapa hari di RS, penyakit asma kakek bukannya membaik, tapi malah semakin parah dan sepertinya sudah mendekati ajalnya. Seluruh keluarga Pak RW Mulyadi berkumpul, turut serta juga Rince beserta kedua anggota ganknya Nella dan Hanna. Tak ketinggalan ada juga Pak Lurah serta Pak RT yang kemarin kehilangan burungnya. Sedangkan nenek masih tetap ditinggal di kampung nunggu rumah.

Ditengah iringan bacaan DO'A dari keluarga, tiba-tiba si kakek berbisik "Sebelum mati, kakek ingin mencium BENDERA IRAK !" Rupanya si kakek adalah pengagum beratnya SADAM HUSSEN. Seketika seluruh anggota keluarga dan kerabat kelimpungan. Kemana coba mencari bendera Irak di tengah malam buta seperti itu. Seluruh orang yang sedang menunggui dikerahkan untuk mencari keseluruh penjuru Rumah Sakit. Dan hasilnya NOL !, tidak ada satupun bendera Irak ditemukan. Dalam kepanikan tiba-tiba Hanna yang anggun, berkata dengan ragu-ragu : "Akika punya Bendera Irak...". Kontan semua yang mendengar merasa lega. "Tapi, bendera tersebut dalam bentuk tatto di pantat akika", lanjut Hanna dengan malu-malu.

Situasi-pun menjadi ricuh. Bagimana ini ???!!! Kemudian, karena ini adalah Permintaan Terakhir dari Kakek, maka Pak RW Mulyadi meminta dengan sangat agar Hanna mau meperlihatkan tatto-nya kepada Kakek dan diciumnya. Jelas saja Hanna menolaknya, mungkin karena malu. Setelah dimohoni-mohoni oleh Pak RW Mulyadi dan istrinya serta di bantu oleh Pak Lurah dan Pak RT dan lalu karena diiming-imingi HADIAH, akhirnya Hanna pun setuju, dengan syarat ketika Kakek mencium bendera tersebut, cuma antara dia dan Kakek. Lalu, sambil membelakangi kakek, dengan perlahan-lahan dilepaskannya celana dalamnya, kemudian diperlihatkan tattonya kepada Kakek.

Dengan suka cita dan penuh khidmat, Kakek mencium tatto bendera Irak tresebut. Agak lama juga bibir kakek menempel di bendera Irak, Mata kakek agak berkaca-kaca karena terharu. Setelah beberapa saat, Kakek melepaskan ciumannya, sambil berkata "Sekarang berbaliklah ! kakek juga ingin mencium kumis Sadam Hussein !". Dan ketika Hanna berbalik, mata Kakek membelalak, tubuhnya kejang-kejang, sekarang bukan cuma asmanya yang kumat, tapi jantungnya langsung ampal.
oOo

Pak RW Mulyadi yang sedang berduka, masih bisa menegarkan hati untuk mengabarkan kepergian kakek pada nenek. Maka ia-pun menelepon salah satu kerabatnya di kampung untuk meneruskan kabar duka tersebut pada nenek. Dengan tergopoh-gopoh, Udin, salah satu sepupunya Joko menemui nenek untuk memberikan kabar duka tentang kakek.

Udin : "Nek, nek... kakek meninggal... !"
Nenek : "kapan cu ?"
Udin : "Paman Mulyadi bilang, tadi malam Nek.., ayo buruan kita ke kota Nek, ke rumah Paman Mulyadi, lihat jasadnya kakek sebelum dikuburkan... !"
Nenek : "Pinjam Hape-mu dulu cu... !"
Udin : "Buat apa nek ? mo nelepon paman Mulyadi yah ?"
Nenek : "Bukan cu... nenek mau buka dulu pesbuk, mau ubah status dari menikah menjadi lajang... "

oOo

Jumat, 02 November 2012

Kakek bercerita tentang sejatrah masa lalu pada Joko cucu-nya. Kakek bercerita dengan sangat bersemangat tentang kisah penjajahan belanda tempo doeloe.

Di tengah asiknya bercerita tiba tiba Kakek menangis tersedu-sedu di iringi dengan rintihan yang memilukan. Merasa terbawa suasana Jokopun angkat bicara “Sudalah kek, memang tempo doeloe itu sangat menyedihkan tapi kan sekarang kita udah merdeka…”
Dengan nada agak menyedihkan kakek menjawab “Cu, bukannya kakek sedih karena tempo doeloe, tapi BIJI KAKEK TERJEPIT DI KURSI ROTAN INI.”

Esok paginya kakek mampir ke klinik, kali ini sendirian tanpa ditemani oleh Joko dan Nenek. Kakek mau periksa darah, takutnya kolesterolnya tinggi gitu loh. Tiada disangka dan tiada diduga yg nerima kakek adalah seorang suster yang cantik dan seksi. Kakek jadi inget sama Nenek waktu seumuran dia dulu.

Setelah duduk dimeja, tangan kakek dipegang sama suster dan jari tengah kakek dicocok pake jarum, terus beberapa tetes darah ditaruh di tester.

Setelah itu suster ingin membersihkan sisa darah yg dijari, dicarinya tissue, eh gak ada, kapas juga gak ada, dan tanpa pikir panjang suster memasukkan jari si kakek dimulutnya lalu dihisapnya.

Melihat hal tersebut itu kakek jadi bengong, dan tanpa pikir panjang Kakek berkata : “boleh test urine sekalian gak sus”

Kamis, 01 November 2012

Malam itu cuaca di kampung kakeknya Joko dingin sekali. Maklum daerah pegunungan. Joko tampak sudah tertidur pulas di dekat dapur sambil memeluk boneka barbie-nya.

Sementara itu di kamar kakek...

Kakek nampaknya sudah mulai mengantuk, namun nenek sepertinya malam itu sedang ingin romantis-romatisan. Nenek kelihatan merajuk sama kakek.

Nenek ; "Dulu, pas kita baru nikah, kamu selalu pegang tangan aku, pas mau tidur... !"
Kakek dengan separuh sadar, memegang tangan nenek sambil kondisi mengantuk.
Selang beberapa menit kemudian, nenek kembali berkata : "Biasanya sebelum tidur, kamu pasti cium aku...!"
Kakek mulai merasa terganggu, tapi disabar-sabarin dan kakek mengangkat kepalanya lalu menempelkan bibirnya ke pipi nenek, setelah itu kembali rebahan lagi.
Baru beberapa menit berlalu, nenek kembali berkata : "Dan, kakek tidak pernah ketinggalan, gigit-gigit leher aku...!"
Dengan perasaan kesal, kakek melemparkan selimutnya dan bangkit dari ranjang...
Nenek merasa heran dan bertanya : "Kek, mau kemanaaaa ?"
Dengan nada sedikit sewot, kakek pun menjawab : "Mau ambil gigi dulu.... !!"
Joko, anak laki-lakinya Pak RW Mulyadi yang sempet menghebohkan kampung lingkungannya Gank 3 Banci, karena maksa untuk memakai jilbab, liburan ke rumah kakeknya di kampung. Maklum libur agak panjang karena Lebaran Haji dan Sumpah Pemuda. --idih, emang kalau pas Sumpah Pemuda, libur sekolah ya ? --

Pada suatu sore, Joko pun berbincang-bincang dengan kakeknya... --cieee, bincang-bincang--

Joko : "kek, kemaren sebelum joko berangkat kesini, ada orang yang jatuh dari lantai tiga..."
Kakek : "Emangnya kenapa , Jok ?"
Joko : "Anehnya orang itu tidak meninggal kek !! sakti dech kayakna..."
Kakek : "Ah, itu sudah biasa, cu... "
Joko : "Lho koq ? bingung "
Kakek : "Waktu kakek muda dulu, kakek pernah jatuh dari lantai enam.."
Joko : "haaaahhh ??? Terus Kakek tidak luka terkejut "
Kakek : "Hanya jari manis kakek yang keseleo, yang lainnya patah semua.. "

Di sore lainnya...

Joko : "Kek... papah, kalau lagi berantem ama tetangga selalu ajah kalah... Kalau kakek dulu gimana ?"
Kakek : "Dulu sewaktu kakek masih seumuran papahmu si Mulyadi, gak pernah terkalahkan. Pernah suatu hari, kakek di hadang lima orang pemuda di jembatan desa... sekali tendang, tiga jatuh masuk ke kali... bangga diri"
Joko : "Wah... hebat... kakek jagoan tepuk tangan... terus yang dua lagi kemana kek ?"
Kakek : "dua orang pemuda lainnya itu, yang membawa kakek ke rumah sakit... "
Joko : konyol

Jumat, 05 Oktober 2012

Seorang pria tua memiliki sebuah telaga yang airnya yang airnya sangat jernih dan dikelilingi oleh pohon buah-buahan. Pada suatu siang yang cerah, Pak Tua pergi ke telaga dengan membawa keranjang untuk memetik buah-buahan disana. Sesampainya di telaga, didapatinya beberapa tubuh bohay nan seksi sedang berenang bermain-main air dengan telanjang tanpa memakai secuil kainpun.

Melihat ada Pak Tua datang, para sosok nan bohay dan seksi tersebutpun berhamburan berenang ke bagian telaga yang dalam, agar tubuhnya tidak terlihat oleh Pak Tua. Salah satu dari mereka berteriak... "Hai, Pak Tua... pergilah... ! Kami tidak akan keluar dari telaga sampai kau pergi dari sini..."

Pak Tua pun menjawab dengan tenang... "Saya kesini bukan untuk mengintip kalian mandi telanjang, ataupun melihat kalian keluar dari telaga dalam keadaan telanjang, saya kesini untuk memberi makan buaya yang ada di telaga ini..."

Mendengar hal tersebut, serentak sosok-sosok seksi itu berenang ke tepian dan langsung berhamburan keluar dari telaga dalam keadaan telanjang. Melihat itu si Kakek yang sudah pasang mata melotot, melotot makin lebar.. dan... "Sialaan... ternyata kalian punya lontong seperti saya.... !!!!!!"

Dan yang lagi pada berenang itu tak lain tak bukan, adalah Rince dan kawan-kawan dari Gank 3 Banci yang sedang liburan... -- berguling di lantai makanya Kek... punya mata, jangan terlalu banyak keranjang.... berguling di lantai --