Kamis, 08 November 2012

Parman si preman kaleng yang di rawat di Rumah Sakit Jiwa, akhirnya bisa mendapat kesempatan untuk jalan-jalan keluar tanpa dikawal. Ini karena si Parman mendapat privilege atas progresnya selama menjalani perawatan.

Dan siang itu, demi untuk merayakan kebebasan bersyaratnya --loh ??-- , Parman si preman kaleng pun jalan-jalan menyambangi sebuah cafe. Dia duduk di sebelah meja yang ditempati oleh sepasang manula.

Tanpa disengaja Parman si preman kaleng, curi-curi dengar percakapan antara si kakek dan nenek.
Kakek : "Masih ingat ketika kita bertemu pertama kali 50 tahun yang lalu ? Kita pergi dari kafe ini, jalan dari sini menuju pojokan sana dibelakang mini market itu, dan pas di pagar pembatas sawah itu kita bercinta dengan gaya dari belakang ?"
Nenek : "oh itu ! tentu saja masih ingat sayang... mana mungkin bebep --ich si nenek centil amat, manggil dirinya sendiri dengan sebutan bebep-- melupakan moment paling liar dalam hidup kita itu..." jawab si nenek dengan kerlingan mata nakalnya.
Kakek : "Kalau gitu, demi masa lalu kita, bagaimana kalau kita kembali kesana dan melakukannya seperti dulu ? pokoknya persis seperti dulu... kita melakukannya dari belakang!'
Nenek : "ayoo atuh sayang...."

Dan sepasang kakek dan nenek itupun pergi meninggalkan kafe sambil tidak lupa membayar minuman dan makanan yang mereka pesan tentunya. Sementara Parman si preman kaleng yang curi dengar percakapan mereka merasa penasaran pengen melihat apa yang dilakukan oleh kakek-nenek tersebut. Mak Parman pun bangkit dan mengikuti mereka.

Tiba di lokasi, Parman terbelalak melihat si kakek dan nenek bercinta di belakang mini market. Si nenek menurunkan celana dalamnya dan mengangkat roknya, sementara si kakek menurunkan resleting celana panjanganya dan lalu memeluk pinggul nenek.

Si nenek lalu mengambil posisi dengan berpegangan pada pagar besi pembatas sawah di depannya. Dan adegan berikutnya yang terjadi adalah apa yang hanya pantas disebut sebagai hubungan seks selama kurang lebih satu jam yang paling hebat yang pernah disaksikan oleh Parman si preman kaleng.

Si kakek melakukannya pada nenek dalam gerakan yang benar-benar fantastis, luar biasa !. Pager yang dipegang nenek bergetar hebat, semua gerakan seolah-olah kabur saking cepatnya. Si kakek dan si nenek melakukannya tanpa berhenti sedikitpun sampai pada akhirnya mereka terkulai jatuh ke tanah dan tidak bergerak sama sekali untuk waktu yang agak lama.

Parman sangat-sangat terpesona dan kagum dengan apa yang dilihatnya. Selama hidupnya, Parman tidak pernah melihat hal hebat yang dapat disejajarkan dengan adegan tadi, tidak di film, dengar dari teman, atau juga dari pengalaman pribadi. --*mimin : emang pengalamanmu apa Man ? selain nyipok waria yang mo bunuh diri ? xixixixixi--

"Guwe harus tahu rahasia si kakek. Seorang kakek bisa bercinta seperti itu, apalagi guwe yang masih muda ! Guwe pasti lebih bisa, kalau guwe tahu rahasianya..." kata Parman dalam hati. Dan Parman-pun lalu melihat si kakek dan si nenek yang sudah dapat menguasai diri mereka yang lalu bangkit berpakaian kembali. Dengan menegarkan hati sekaligus memberanikan diri, Parman pun menghampiri si kakek dan nenek dan bertanya : "Kek, selama hidup saya, belum pernah melihat siapapun yang dapat bercinta seperti itu, palagi orang seusia kakek dan nenek. Apa sich rahasianya ? dulu waktu kakek masih muda, pasti lebih hebat dari ini yah ?"

Dan, meskipun masih dalam keadaan lemah lunglai, si kakek pun menjawab : "Nak, 50 tahun lalu, pagar sialan itu belum dialiri listrik...!"

--note : xixixixixi, ada apa ini yak ? mimin Diary akhir-akhir ini koq banyak posting tentang kakek-kakek menjulurkan lidah ---

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D