Sabtu, 23 Juli 2016

Alkisah, Suatu ketika seorang pelacur dari kompleks yang baru saja digusur mencoba mencari peruntungan di kampung tempat berdirinya Basecamp Gank 3 Banci.

Karena pelacur tersebut cantik plus seksi, maka banyak kaum lelaki dr kampung tempat berdirinya Basecamp Gank 3 Banci ingin mencobanya.

Baik tua maupun muda mereka antri didepan pintu tempat praktek si pelacur, termasuk Parman, preman kampung yang waktu itu masih belum insaf. Sebelumnya pelacur tersebut talah memasang tarif dengan ketentuan sekali tancap seribu rupiah, sekali tarik juga seribu rupiah.

Karena yang antri orang-orang kampung dengan taraf ekonomi yang alakadarnya, maka mereka tidak lama, hanya beberapa tancap sudah keluar ruangan.

Tiba giliran Parman, si preman kampung, ternyata dia lama banget gak keluar-keluar.

Orang-orang yang diluarpun pada ribut.

Tak sabar salah seorang dari para kaum lelaki yang antre, menggedor pintu lalu bilang, ”Eh Parman,mentang-mentang uangnya banyak terus lama.Cepet gantian, yang lain juga mau pake...", teriak si penggedor yang ternyata adalah Pak RW Mulyadi

Tak lama didalam terdengar jawaban,”Kalo masalah keluar aku juga udah pingin banget Pak. Tapi aku cuma punya duit Seribu doang. Gimana mau keluar kalo masih nancep!!”



Kamis, 21 Juli 2016

Pak RW Mulyadi pulang agak sorean dari Kantor Kelurahan, ketika sampai rumah ia disambut sang isteri dengan senyum ramahnya.
Sambil minum kopi yang dihidangkan oleh Buk RW Mulyadi, mereka berbincang-bincang...
Pak RW Mulyadi : "Buk,...si Joko anak kita kemana?? kok sepi??"
Bu RW Mulyadi : "itu tadi keluar bawa mainan mungkin lagi maen ditaman sama temannya,..."
Pak RW Mulyadi : "oh,...kalau gitu 'yuk' buk,... bapak tiba-tiba kepengen nich" mengajak isterinya untuk *********
Bu RW Mulyadi : "jangan sekarang pak, nanti joni pulang..."
"Ayo donk buk, bapak udah gak tahan nich... yu, yu, yu..." rayu Pak RW Mulyadi
Dan, dengan rayuannya Pak RW Mulyadi akhirnya berhasil mengajak isterinya untuk ******
Karena tergesa-gesa mereka lupa mengunci pintu kamar sampai akhirnya,....
"GRUBAKZ,...!!!!" terdengar pintu kamar yang didobrak...
Joko : "Pak,...minta uangnya seribu rupiah buat beli es krim,...!!"
Kaget dan terkejut bukan main Pak RW Mulyadi mendengar Joko yang masuk kekamar dengan tiba-tiba, padahal sudah hampir sampai pada tujuannya...
Pak RW Mulyadi --sambil menutupi tubuhnya dengan selimut-- : "Heh,...dasar bocah edan,....kalau masuk kamar ketuk pintu pintu dulu!!! Seribu gundulmu,...!!!lihat itu gara gara seribu rupiahmu adik adikmu pada nempel didinding!!!!--Pak RW Mulyadi terus memaki Joko, anaknya--
Joko : "@@@##$%%$#@#@$$#???????????????!!!!"

Kamis, 14 Juli 2016

Di suatu siang yang cerah, Rince, Hanna dan Nella sedang duduk-duduk santai di pekarangan Markas Besar Gank 3 Banci. Mereka duduk-duduk santai sambil tak lupa masing-masing ngoprek smartphone mereka. Disela-sela kesibukan mereka yang teramat santai tersebut lalu Nella membanggakan akun facebooknya.

Nella : "Eh cyiiinn... lihat nich, ke akun pesbuk ku yang ngirim inbox tuh benyong banggeds... sampai ratusan nich... akika sampai pegel dech, balesin balesin nya..."

Hanna tidak mau ngalah, lalu... : "Apalagi pesbuk eyke jeung... waktu kemaren ultah, dindingnya penuh sekali dengan ucapan ultah... semua ngantri bok, ngucapin ultah ke eyke... berjejer-jejer, seperti tentara lagi baris, eeeemmmm..."

Sedangkan Rince cuma bengong, soalnya dia gak punya apa yang temen-temen seperjuangannya banggakan. Tapi tanpa kehilangan akal, Rince gak mau kalah, dan ikut nyeletuk, "eh, yey yey pada tawaran gak ?? Akun facebook eyke nich, mau eyke kontrakan... tapi belum ada yang nawar nich, hiks hiks..."

Hanna dan Nella --berbarengan-- : "Haaaah... kenapa ??"

Rince : "Pada gak mau pastinya... soalnya di dalemnya penuh banget dengan cerita-cerita bohong belaka... :p "

 

Jumat, 22 April 2016

Di suatu halte, perjalanan sebuah bus kota dihentikan oleh seorang wanita muda berpakaian putih-putih. Setelah menaiki bus tersebut, ternyata si wanita tidak mendapat tempat duduk, karena busnya telah penuh penumpang. Si wanita-pun tidak berkeberatan dan memutuskan untuk berdiri saja.

Sejenak kemudian dari bagian kursi belakang bus, terdengar tawaran dari seorang Bapak, yang tak lain tak bukan adalah Mustafa.

Mustafa : “duduk disini saja dik..” ajak Mustafa sambil menunjuk ke arah pangkuannya.

Sejenak si wanita berpikir...daripada berdiri terus, sedangkan tujuannya masih jauh, si wanita-pun memutuskan menerima tawaran Mustafa dan duduk di atas pangkuan Mustafa.

Selama perjalanan, Mustafa mencoba untuk lebih mengakrabkan diri dengan si wanita.

Mustafa : “Adik ini pasti seorang perawat atau apoteker?” Mustafa mencoba menebak profesi si wanita sambil membuka perbincangan.

“Kok bapak tau?” tanya si wanita.

“Iya... soalnya .. baju adik ini bau obat-obatan..!” kata Mustafa.

Si wanita cuma terdiam sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian, si wanita tidak mau kalah. Ia balik mencoba menebak profesi Mustafa “Bapak ini pasti kerjanya di bengkel... atau .. kalau tidak..pasti seorang sopir..!”.

“Kok adik tahu...?” sela Mustafa.

Kata si wanita lagi “Iya... soalnya ... dari tadi ...dongkrak bapak di bawah ini bergerak terusss...”.

Rabu, 20 April 2016

Pak RW Mulyadi mampir ke salon Natanella alias Nella untuk dipotong rambutnya yang sudah agak gondrongan.
Sambil rambutnya dipangkas, Pak RW Mulyadi berbincang-bincang dengan seorang Nella yang memangkas rambutnya.
Nella : “Aduh.. rambut bapak kok sudah putih semua siiiicchh..” kata Nella dengan lembutnya, sambil mulai memangkas rambut Pak RW. Mulyadi
Pak RW Mulyadi : “Iya nih Nur... kenapa ya... padahal umurku baru 40-an loh”
Nella : “Ich Bapak Jehong deh, jengong panggil Nur donk, panggil akika Nella... ingat yah, Nella... badewey eniway bajay, mau tahu gak, apa penyebabnya rambut Pak We bisa cepet putih?”
Pak RW Mulyadi : “Memangnya apa penyebabnya, Nur eh Nell?”
Nella : “oke... tapi Pak We jawab dulu pertanyaan Nella yah..” kata si Nella sambil melanjutkan pekerjaannya..
Pak RW Mulyadi :“apa pertanyaannya??”
Nella : “Mengapa rambut di kepala lebih cepat ber-uban dari pada rambut di bawah?”
Pak RW Mulyadi : “di bawah mana.. maksudmu?” , tanya Pak Rw Mulyadi merasa penasaran
Nella :“Masa siiich Pak We tinta tahu goreng cireng ??? ich gemes dech, jadi pengen remes..., itu lo pak.. rambut yang itu tuuuhhh”, jawab Nella sambil matanya melirik ke bagian bawah si Pak RW Mulyadi.
Pak RW Mulyadi : “oh yang iniiiii”, sambil tanpa sadar memegang bagian yang tadi dilirik Nella...
Nella :“iya dong pak... Rempong dech ach”, kata Nella dengan gesitnya.
Pak RW Mulyadi : “Itu karena, rambut di kepala sering terkena matahari langsung kali ya... sedangkan rambut di bawah... kan selalu tertutup...”
Nella : “Yeee... Pak We salah...!!!” sanggah Nella dengan gayanya yang kenes2 lincah.
Pak RW Mulyadi :“lalu yang benar bagaimana dong...?”
Nella :“Begini pak... kalau rambut di kepala, lebih cepat uban itu karena lebih banyak susahnya soalnya dipakai untuk mikir... tapi kalo rambut di bawah tidak ada ubannya, itu karena lebih banyak senangnya...“
Pak RW Mulyadi :“Senang gimana maksudmu...?”
Nella :“Iiiccchhh... KZL KZL KZL... bego amat sich bapak nih... ya senang gituan ituh lho... masak bapak nggak faham sich...”
Pak RW Mulyadi:“Oooooh gitu... betul juga kali ya?”
Nella : "Emmmmmmm... bapak rempong dech... lama-lama tak pegang juga tuh kepala bawah bapak, xixixixixixixixi"


Selasa, 19 April 2016

Sincia Laudya Unyu-Unyu yang lagi hamil tua anak kedua, pergi ke pasar ditemanin si sulung Bella yang sudah berumur 4 Tahunan. Si Sulung anaknya Sincia, lagi bawel-bawelnya. Meskipun masih cadel-cadel ketika berbicara, tapi dia seneng mengajak ngobrol orang-orang disekitarnya meskipun belum dia kenal.

Tepat di depan kios pedagang pisang, Sincia Laudya Unyu-Unyu berhenti dan memilih-milih pisang di kios tersebut. Pedagang pisang yang seorang bapak-bapak gemuk dengan perutnya yang buncit, tampaknya baru bangun tidur. Dengan masih memakai sarung dia melayani Syncia yang sedang memilih-milih pisang.

Di tengah kesibukan para orang tua, si Bella gak mau kalah... dia terus ngintil-ngintil ibu-nya kemana pun melangkah sambil gak henti ngomong nanya ini-itu. Lalu...

Si Bella : "Pak, pak... perut  bapak buncit sama kayak perut mama ku... Tau gak bapak, perut mama ku isi nya apa ?"

Penjual Pisang : "Bapak gak tau adek... Coba tanya mama-mu, isi nya apa ?"

Si Bella : "Ma... ma... perutnya mama ini isinya apa ?"

Sincia : "Perut mama ini berisi adek bayi, sayang..." --sambil mengelus perutnya--


Si Bella : "Pak... Pak... Perut mama ku, isi nya bayi..., kalau perut bapak, isi-nya apa ??" --sambil tanpa sepengetahuan si empunya sarung, si Bella refleks menyingkap sarung si Bapak penjual pisang--

Karena kaget sarungnya di singkap si Bella, si bapak penjual pisang, cuma bisa bengong, sedangkan si Bella... --sambil menarik-narik baju mama-nya yang yang juga bengong melihat sarung si Bapak yang tadi disingkap si Bella-- "Maaa... perut bapak yang dagang pisang, isinya gajah maaa..."

Sincia --sambil bengong melongo-- : "masa iya nak...?"

Si Bella : "Iya maa.. itu, ada belalainya...!!"

Si Bapak penjual pisang, baru sadar, sambil muka nya merah padam menahan malu, dia segera merapikan sarungnya yang tadi disingkap Bella...


Senin, 04 April 2016

Rince yang sekarang juga gaol di sosmed, menangis di depan ibunya setelah baca tweet Farhad Abbas yang menyindir almarhum Olga di Twitter:

Rince: "Mom... benarkah biarpun mati hari jum’at, bencong tak mungkin masuk sorga?"

Momi: "Siapa yang bilang begitu, nak?"

Rince: "Farhad Abbas, mom..."

Momi: "Sudahlah, jangan dengarkan ocehan orang. Tuhan yang punya sorga, bukan Farhad Abbas. Jika Tuhan menghendaki, siapapun bisa masuk surga."

Rince: "Benarkah? Berarti Rince juga bisa masuk sorga, mom?"

Momi: "Insyaallah... Asalkan kamu insyaf dan kembali ke jalan yang benar, nak..."

Rince: "Baiklah. Kalau begitu, Mom... mulai besok Rince akan pakai jilbab lalu kembali ke jalan yang benar. Nggak lompat pagar lagi seperti biasanya..." --kegirangan--

Momy: "Dasar bocah gemblung!!! Edan kowe lek... !!" --mengurut dada--


Source cerita dan gambar from : http://republik-gondes.blogspot.co.id/2015/04/cerita-humor-bencong-waria-lucu.html

Sabtu, 02 April 2016

Pada Hari Jumat yang cerah, pagi-pagi Pak RW Mulyadi sudah di panggil ke kelurahan. Sesampainya di kelurahan Pak RW. Mulyadi sudah menghadap untuk laporan terkait Program KB di lingkungan ke-RW-an yang dipimpin oleh Pak RW. Mulyadi.

Pak Lurah : "Mulyadi, saya lihat data-data, program KB di Lingkungan RW-mu tidak berjalan dengan baik yah ?"

Pak RW. Mulaydi : "Betul pak, Program KB di Lingkungan RW yang saya pimpin Gatot Pak..."

Pak Lurah : "Lo, ngapain kamu bawa-bawa si Gatot ?? Kenapa dia ?? Apa gara-gara si Gatot, Program KB di lingkungan RW-mu gagal ?"

Pak RW. Mulyadi : "Owh, maaf Pak.. bukan gitu, maksud saya dengan Gatot itu adalah Gagal Total Pak.."

Pak Lurah : "Iya, lalu Gagal Total kenapa ?? Apa penyebabnya ? Apa kurang sosialisasi ke masyarakat ?"

Pak RW. Mulyadi : "Bukan Pak.. penyebabnya Narkoba Pak !!"

Pak Lurah --kaget-- : "Haaaahhhh !!! pendudukmu pada pakai Narkoba ?? Bagaimana bisa ??"

Pak RW. Mulyadi : "Begini Pak Lurah...., setiap malam NARKOBA merajalela di di lingkungan ke-RW-an saya Pak. Pelakunya tak lain adalah ibu-ibu pak yang suka sekali NARikin KOlor BApak .. Makanya Program KB gagal total .. !!!"

Pak Lurah : "Sempulll lu We (nama lucu panggilan RW), mau lu gua turunin pangkat lu jadi hansippp ??!!"