Selasa, 21 Januari 2014

Sincia Laula unyu-unyu kedatangan salah satu keponakannya Mustofa dari kampung yang sedang liburan ke Jakarta. Seorang pemuda berumur sekitar 20 tahunan yang bernama Imron. Imron, salah satu keponakan Mustofa yang cukup beruntung. Dia beruntung dijadikan anak asuh oleh salah satu keluarga terpandang dikampungnya, disekolahkan hingga bisa kuliah dan dirawat dengan. Di bawah perawatan keluarga terpandang tersebut, Imron tumbuh menjadi seorang pemuda yang cukup tampan dan berpenampilan baik.

Secara kebetulan, liburan kali ini, Mustofa mendapat order untuk nganter tamu jalan-jalan ke Yogyakarta. Sementara anak perempuan mereka yang masih kecil juga sedang dititipkan ke orang-tuanya Sincia di ciamis sana. Sehingga otomatis yang ada di rumah tinggal Sincia sendiri.

Sincia laula unyu-unyu meskipun memang sudah bersuamikan Mustofa dan mempunyai seorang putri, tapi kecantikan dan kemontokan bodynya belum luntur yang akan membuat semua mata lelaki normal tak akan pernah lepas pendangannya ketika melihat kebohayan body Sincia.

Nah, karena Mustofa sedang dinas luar kota, maka di rumah itu tinggallah Imron dengan Sincia.

Malam itu, cuaca sangat tidak bersahabat. Hujan deras dengan cahaya petir yang berkilat-kilat. Imron masuk kerumah dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan. Kaos putihnya jadi transparan memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhku dan perutnya yang sixpack. Imron memang rajin berolahraga membentuk tubuh, hingga badannya terbentuk dengan bagus dan banyak yang memujinya. Imron cukup bangga dengan hal tersebut.

Pas waktu Imron masuk rumah dalam keadaan basah kuyup, di ruang tamu ternyata ada Sincia yang lagi duduk sambil nonton tv, Sincia saat itu cuma memakai daster yang tipis dengan belahan dada yang rendah.



Melihat kedatangan Imron dengan keadaan basah kuyup dan baju putih transparan yang mencetak memperlihatkan tubuhnya yang tegap Sincia beberapa kali melirik ke arah Imron. Sepertinya dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.

Sincia beanjak dari satu-satunya sofa yang ada di kamar tamu kecil tersebut lalu berdiri dan menghampiri Imron, dan "Cepet kamu ganti baju, nanti kamu sakit lochh..." kata Sincia dengan halus...  Tatapan matanya membuat Imron merasa seperti lain. SEERRR...darah Imron serasa mendidih melihat belahan dada Sincia yang ranum.

Lalu Imron masuk ke kamar dan melepaskan semua pakaiannya. Pada saat Imron melepaskan pakaiannya tersebut, tiba-tiba Sincia masuk dan melihat Imron yang hanya ber'celana-dalam'  saja dengan tatapan mata yang dalam dan penuh arti, ditangannya membawa segelas susu panas.

Pelan-pelan Sincia mendekati Imron...
dan tiba-tiba...
.
.
.
.
.
.
.
.
BYUUURRRR...

Sincia terpeleset dan susu panas digelas menyiram wajah Imron, sontak Imronpun berteriak kepanasan...

--SEKIAN--


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D