Dilingkungan ke-RW-an Pak RW Mulyadi tempat berdirinya Basecamp Gank 3 Banci, ada seorang tetangga baru yang pindahan. Seorang lelaki gagah ganteng yang selidik punya selidik ternyata seorang dokter. Jeniffer yang sedikit celamitan merasa tertarik dengan dokter muda gagah ganteng tersebut. "Wooyy... gantungan bangsa tuch lekes, akika mawar, cyin..." demikian kata Jeniffer dalam hati.
Setiap pagi sepulang mangkal, Jeniffer berkunjung ke tempat Rince dan Gank 3 Banci untuk bisa melihat dokter itu. Dia terus memperhatikan lelaki tersebut, hingga lama-lama merasa jatuh cinta. Tapi Jeniffer tidak tau bagaimana cara mengutarakan ketertarikannya. Setiap saat Jeniffer memutar otak mencari cara bagaimana berkenalan dengan dokter itu. Hingga...
"Ahaaa... akika punya akal nich... deseu kan dokter, akika mau peres-peresan sekong ach... , xixixixiixxi..." begitu pikir Jeniffer.
Keesokan paginya, Jeniffer seperti biasa pergi ke basecamp Gank 3 Banci, tapi kali ini tidak ke tempat Rince dan kawan-kawan, Jeniffer malah belok ke rumah dokter muda itu dan mengetok pintu. Tak lama kemudian, si dokter membukakan pintu.
Jeniffer : "Hallo dok, nama akika Jeniffer, tapi dokter boleh panggil akika Jeni saja... akika tinggal di sebelah dokter..."
Dokter : "Oh Iya, silahkan masuk, mas... eh mbak... eh seus..."
Tanpa menunggu lebih lama lagi, dipersilahkan begitu, Jeniffer langsung menerobos masuk dan langsung memotong omongan dokter yang belum selesai. "Dok, dok... akika koq tiap malam susah tidur yah... dan kadang-kadang merasa agak pusing, tolong periksa ya dok.." sambil menarik tangannya si dokter.
Dokter : "Ya... ya... coba buka mulutnya dan saya periksa..."
Jeniffer : "Buja baju ya dok... agar enak periksanya ?"
Dokter : "Gak perlu... saya cukup periksa saja dari luar"
Dan akhirnya si dokter hanya memberikan vitamin ke Jeniffer. Jeniffer sangat kecewa dan dia merasa dokter kurang kasih angin ke dia.
Besoknya Jeniffer balik lagi ke dokter itu dan berkata : "dok... koq tambah parah ya ? dan akika semakin gak bisa tidur..."
"Wah, kalau begitu, coba kamu nauk ke ranjang dan saya akan periksa...", kata dokter.
Langsung aja Jeniffer buka bajunya dan naik keranjang kesenangan, Dokter yang merasa jengah, periksa Jeniffer dengan cepat, namun Jeniffer minta diperiksa lagi.
"Dok, yang di dada dan perut belum diperiksa, minta disuntik ya dok...!" kata Jeniffer sambil mau membuka celananya.
"Nggak... nggak usah disuntik... nanti saya tambahkan dosis vitamin dan obat tidurnya."
Mendapat respon begitu dari dokter, Jeniffer kembali merasa kecewa..."wah, dokternya agak kurang kasih lampu hijau lagi nich... kurang asem... besok akika pakai jurus pemungkas akika dech.." Jeniffer ngedumel dalam hati.
Besokannya kembali Jeniffer datang lagi ke rumah dokter itu.
Jeniffer : "Dok... akika mau jujur ajah... euuu... euuu... sebenarnya... sebenarnya... akika ambeyen dok..." --sambil pura-pura sedih--
Dokter : "Oya ? oh.. kalau begitu, coba kamu buka celana kamu dan nungging diatas ranjang ya..."
Disuruh begitu, Jeniffer senang bukan main. Diapun langsung naik ke ranjang sambil pura-pura menahan sakit. Si Dokter ambil senter dan pakai sarung tangan untuk melihat lubang pantannya Jeniffer.
Dokter : "Wah... ada apa tuch di pantat kamu ? koq ada yang merah-merah, panjang dan berduri-duri ? iiihhhhhh... !!!"
Jeniffer : "Oh, ya dok... toloong dikeluarin dok..."
Dokter : "Saya tarik ya... kalau sakit bilang ya..."
Dokter itu langsung menarik benda tersebut... Jeniffer : "Adduuhhhh... sakit dok..." --pura-pura meringis kesakitan-- dan... wuuuusssssss... setelah dikeluarin, ternyata setangkai bunga mawar merah...
Dokter : "Haaahhhhh... Koq ada bunga mawar dilubang pantatmu ???"
Jeniffer : "Eih.... xixixixixixixi.... iyah... itu buat dokter..."
Dokter : ?????????*$@##&*$@&%!!!!!!
Setiap pagi sepulang mangkal, Jeniffer berkunjung ke tempat Rince dan Gank 3 Banci untuk bisa melihat dokter itu. Dia terus memperhatikan lelaki tersebut, hingga lama-lama merasa jatuh cinta. Tapi Jeniffer tidak tau bagaimana cara mengutarakan ketertarikannya. Setiap saat Jeniffer memutar otak mencari cara bagaimana berkenalan dengan dokter itu. Hingga...
"Ahaaa... akika punya akal nich... deseu kan dokter, akika mau peres-peresan sekong ach... , xixixixiixxi..." begitu pikir Jeniffer.
Keesokan paginya, Jeniffer seperti biasa pergi ke basecamp Gank 3 Banci, tapi kali ini tidak ke tempat Rince dan kawan-kawan, Jeniffer malah belok ke rumah dokter muda itu dan mengetok pintu. Tak lama kemudian, si dokter membukakan pintu.
Jeniffer : "Hallo dok, nama akika Jeniffer, tapi dokter boleh panggil akika Jeni saja... akika tinggal di sebelah dokter..."
Dokter : "Oh Iya, silahkan masuk, mas... eh mbak... eh seus..."
Tanpa menunggu lebih lama lagi, dipersilahkan begitu, Jeniffer langsung menerobos masuk dan langsung memotong omongan dokter yang belum selesai. "Dok, dok... akika koq tiap malam susah tidur yah... dan kadang-kadang merasa agak pusing, tolong periksa ya dok.." sambil menarik tangannya si dokter.
Dokter : "Ya... ya... coba buka mulutnya dan saya periksa..."
Jeniffer : "Buja baju ya dok... agar enak periksanya ?"
Dokter : "Gak perlu... saya cukup periksa saja dari luar"
Dan akhirnya si dokter hanya memberikan vitamin ke Jeniffer. Jeniffer sangat kecewa dan dia merasa dokter kurang kasih angin ke dia.
Besoknya Jeniffer balik lagi ke dokter itu dan berkata : "dok... koq tambah parah ya ? dan akika semakin gak bisa tidur..."
"Wah, kalau begitu, coba kamu nauk ke ranjang dan saya akan periksa...", kata dokter.
Langsung aja Jeniffer buka bajunya dan naik keranjang kesenangan, Dokter yang merasa jengah, periksa Jeniffer dengan cepat, namun Jeniffer minta diperiksa lagi.
"Dok, yang di dada dan perut belum diperiksa, minta disuntik ya dok...!" kata Jeniffer sambil mau membuka celananya.
"Nggak... nggak usah disuntik... nanti saya tambahkan dosis vitamin dan obat tidurnya."
Mendapat respon begitu dari dokter, Jeniffer kembali merasa kecewa..."wah, dokternya agak kurang kasih lampu hijau lagi nich... kurang asem... besok akika pakai jurus pemungkas akika dech.." Jeniffer ngedumel dalam hati.
Besokannya kembali Jeniffer datang lagi ke rumah dokter itu.
Jeniffer : "Dok... akika mau jujur ajah... euuu... euuu... sebenarnya... sebenarnya... akika ambeyen dok..." --sambil pura-pura sedih--
Dokter : "Oya ? oh.. kalau begitu, coba kamu buka celana kamu dan nungging diatas ranjang ya..."
Disuruh begitu, Jeniffer senang bukan main. Diapun langsung naik ke ranjang sambil pura-pura menahan sakit. Si Dokter ambil senter dan pakai sarung tangan untuk melihat lubang pantannya Jeniffer.
Dokter : "Wah... ada apa tuch di pantat kamu ? koq ada yang merah-merah, panjang dan berduri-duri ? iiihhhhhh... !!!"
Jeniffer : "Oh, ya dok... toloong dikeluarin dok..."
Dokter : "Saya tarik ya... kalau sakit bilang ya..."
Dokter itu langsung menarik benda tersebut... Jeniffer : "Adduuhhhh... sakit dok..." --pura-pura meringis kesakitan-- dan... wuuuusssssss... setelah dikeluarin, ternyata setangkai bunga mawar merah...
Dokter : "Haaahhhhh... Koq ada bunga mawar dilubang pantatmu ???"
Jeniffer : "Eih.... xixixixixixixi.... iyah... itu buat dokter..."
Dokter : ?????????*$@##&*$@&%!!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D