Sabtu, 06 Oktober 2012

Pak RT yang baru ketimpa musibah , merasa sangat frustasi. Untuk menghilangkan ke-frustasiannya Pak RT pun pergi ke sebuah bar dangdut. --wich... Pak RT dugem--
Pak RT menatap dengan hampa pada gelas minumannya. Pak RT melakukan hal tersebut kurang lebih satu jam lamanya.

Kemudian datanglah Parman preman yang biasa bikin onar di bar itu, merebut gelas minuman Pak RT dengan kasar, lalu meneguknya sampai habis.

Pak RT pun menangis.

Si Preman Parman menepuk bahu Pak RT dan berkata :"sudahlah pak tua, saya cuma bercanda. Mari saya traktir minuman lainnya. Saya tidak biasa melihat seorang pria bersikap cengeng seperti ini..."

"Bukan... bukan itu masalahnya.. hidup saya ini sial... sungguh sial..." sanggah Pak RT.

Si Parman pun bertanya : "sial kenapa bro ?"

"Pertama, beberapa hari yang lalu, rumahku kebobolan... gak ada barang yang hilang sich... tapi kehormatanku yang hilang.... "
"Kedua... istriku sepertinya sudah tidak mencintaiku... waktu maling itu merampas kehormatanku, dia merelakannya dan malah gak setuju waktu maling itu bilang aku seksih...."
"Ketiga... anakku , jadi banci.... !"
--se' se' ... bukannya yang ngotot minta memakai jilbab itu si Joko , anaknya Pak RW ? *mimin bingung nich --
"woooyyyy.... mimin, yang mau bunuh diri di ceritamu dengan judul CIUMAN TERAKHIR itu kan anak gueeeee..... "

Si Parman kaget tapi gak berani ngomong apa-apa, dalam hati "busyet... berarti yang gue cipok itu anak lo toch.... "

Lalu si Parman pun berkata : "malang sekali nasibmu ya bro... "

"Itu belum seberapa... sialnya lagi, di bar ini, aku berfikir untuk bunuh diri saja... tapi, kamu justru merebut minumanku yang telah kuisi dengan RACUN... !" jawab Pak RT


1 komentar:

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D