Jumat, 05 Oktober 2012

Sore itu cuaca cerah sekali. Angin berhembus dengan lembut, terasa sangat sejuk menerpa badan. Anak-anak kecil berlarian dengan riang bersama teman-temannya. Mereka bermain berebut petasan. Duar duar bunyinya memekakkan telinga.

Jauh dari keramaian kampung tempat Gank 3 Banci bermarkas, di sebuah jalanan yang sepi, tampak Parman --sang preman kampung-- sedang jalan-jalan menikmati kesendiriannya dengan motor gedenya. Lalu di tepi jembatan yang terbentang diatas sungai yang besar dan airnya deras mengalir dia menepi untuk duduk-duduk beristirahat. Sambil menyalakan rokok kretek lisongnya yang segede paralon, Parman mengedarkan pandangan. Tiba-tiba, pandangannya terhenti pada sesosok tubuh seksi bohay bergaun panjang berwarna merah yang sedang berdiri menghadap sungai. Si seksi bohay itu seperti hendak loncat ke bawah, tapi masih ragu-ragu.

Melihat itu, jiwa heroik Parman langsung timbul. Bagaimanapun juga Parman kan meskipun Preman, tapi masih ada jiwa-jiwa sosialnya lah. Buktinya dia jalan-jalan sendiri ke tempat yang sepi tanpa membawa rombongan genk-nya sesama preman yang rese-rese itu. --lah apa hubungannya jiwa sosial ama jalan-jalan sendiri ? --

Parman pun buru-buru menghampiri si seksi bohay bergaun merah, dan bertanya :
"hey, seksi... apa yang hendak kamu lakukan ?"
Si seksi pun tanpa menoleh ke arah si penanya menjawab... "Saya mau bunuh diri bang... saya sudah bosan idup... "

Mendengar hal itu, otak culas si Parman keluar juga. Dia ingin memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, --dasar Parman Preman kaleng--. Lalu diapun berujar : "Wahai seksi, kalau demikian adanya... sebelum kamu melompat bunuh diri, berikanlah ciuman terakhirmu..."
Si seksi pun menjawab : "oke dech bang, gak papa... hitung-hitung saya beramal baik dulu sebelum menemui kematian, saya akan memberikan ciuman kepada abang tapi ada syaratnya..."
Mendengar itu Parman si Preman Kaleng langsung berbinar-binar "syaratnya apa wahai seksi ?"
"syaratnya mudah koq bang... abang cuma harus tutup mata aja koq..." kata si seksi
"oke abang setuju.... " kata Parman sambil langsung merem... dalam hati, "gilak, mimpi apa guwe semalam, mau dapat ciuman dari gadis yang seksi dan bohay... "
"siap ya bang... abang jangan membuka mata sebelum saya suruh... " lalu si seksi pun mencium Parman. Setelah selesai sambil tetep merem tapi dengan wajah berseri-berseri Parman bertanya lagi pada si seksi : "Wahai seksi, mengapa kamu ingin bunuh diri ? ciumanmu begitu panas dan menggairahkan... Pasti banyak laki-laki yang tergila-gila dengan ciumanmu itu.."
Dengan suara parah karena menahan kesedihan si seksi pun menjawab : "Saya ingin bunuh diri karena orang tua dan keluarga saya menentang saya untuk berpakaian dan berdandan seperti wanita..."


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D