Jumat, 14 Februari 2014

Dikisahkan, jauh-jauh hari pada saat Joko masih kecil --mungkin pada saat masih berusia sekitar 4 atau 5 tahun--, Pak Mulyadi yang waktu itu masih belum menjabat sebagai RW mengadakan perhelatan cukup kecil-kecilan yaitu melaksanakan sunatan anak mereka si Joko.

Sore itu, setelah selesai acara, beberapa tamu yang merupakan tetangga dekat rumah, masih ada yang datang menengok Joko yang baru disunat, termasuk Mak Ijah si penjual sayur.

Mak Ijah :"Mana jeung, anakmu yang baru disunat?" tanya Mak Ijah kepada istrinya Pak Mulyadi

Bu Mulyadi :"Itu mak, di kamar... masuk aja, jangan sungkan-sungkan..."

Dipersilahkan demikian, Mak Ijah pun ngeloyor masuk ke kamar yang dimaksud Bu Mulyadi.

Tak lama kemudian...

Mak Ijah keluar dari kamar dan duduk njemprok deket Bu Mulyadi yang sedang beresin makanan sajian, lalu :"Wah jeung, bentuknya bagus dan rapi rapi ya... mak jadi gemes dech liatnya, tadi mak pegang-pegang langsung bangun... lumayan gede juga ya jeung... :D "

Bu Mulyadi :"Emang mak lihat yang mana?"

Mak Ijah :"Nyang di kasur..."

Bu Mulyadi :"Loh mak, si Joko kan aye simpen di kursi..."

Mak Ijah :"La terus nyang dikasur sapa jeung ???"

Bu Mulyadi :"Itu laki aye maaakkkk... Si Mulyadiiiii..."


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D