Selasa, 05 Februari 2013

Cerita ini terjadi pada jaman dulu, saat Pak RW Mulyadi masih muda, si Joko anaknya masih kecil. Pak Mulyadi muda yang saat itu belum menjabat sebagai RW masih hidup sederhana sebagai keluarga kecil yang sedang menapak kehidupan. Merka tinggal dirumah yang kecil dan sempit.

Nah, karena tinggal di rumah yang sempit, Pak Mulyadi muda dan istrinya tidur sekamar dengan si Joko kecil. Kalau Pak Mulyadi muda dan istrinya mau hubungan, supaya aman, Pak Mulyadi mencabut selembar rambut si Joko kecil. Kalau tidak ada reaksi dari si Joko berarti aman dan pertempuranpun berlangsung. Begitu seterusnya.

Pada suatu malam, Pak Mulyadi muda lagi kebelet "pengen",  diam-diam Pak Mulyadi mencabut selembar rambut si Joko kecil. Si Joko kecil, diam, tak bereaksi. Pak Mulyadi langsung berpikir berarti si Joko kecil tertidur pulas, dan bertempurlah Pak Mulyadi dengan istrinya.

Esok paginya, Pak Mulyadi mandi sambil teriak-teriak bernyanyi, "Semalam enak.... semalam enak... semalam enak..."
Istrinya yang sedang memasak di dapur menyahut dengan nyanyian juga, "ntar malam lagiiii... ntar malam lagiii..., ntar malam lagiii...."

Tiba-tiba si Joko kecil lewat sambil nyanyi juga, "lama-lama botak... lama-lama botak... lama-lama botak..."

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D