Selasa, 19 Mei 2015

Alhamdulillah yah, akhirnya Sincia Laula Unyu Unyu bisa diterima bekerja di salah satu kantor besar di kawasan Sudirman meskipun cuma sebagai tenaga harian lepas. Pagi itu Sincia mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya.

Seperti biasanya, kalau mau berangkat kerja, Sincia selalu memakai pakaian yang cukup ketat, rok mini semi-mininya, sehingga bodinya yang seksi semakin tampak kelihatan lekuk likunya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya bus kota datang, Sincia Laula Unyu Unyu berusaha naik lewat pintu belakang, tapi karena rok yang dikenakannya keketatan, kakinya tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri Sincia menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.

Sekali nurunin resleting, masih juga belum bisa naik. Sincia mencoba mengulangi lagi menurunkan resleting roknya. Tapi usaha kedua ini, tetap masih belum bisa membuat Sincia naik ke tangga bus.

Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai Sincia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Sincia terloncat dan masuk ke dalam bus.

Sincia melihat ke belakang, penasaran ingin tahu siapa yang telah mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Sincia.

“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”, hardik Sincia dengan marahnya...

Si pemuda dengan kalemnya menjawab, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”



0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D