Senin, 10 Desember 2012

Sementara itu, Pak RW Mulyadi sedang pengen banget ngupi. Dia cari-cari kopi dan gula ke dapur untuk diseduh dan dibikin kopi. Tapi, malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. Ternyata, persediaan gula sudah habis, yang ada tinggal kopi. Pak RW Mulyadi-pun mencoba membeli gula ke warungnya babah asiong. Dia sengaja pergi sendiri ke warung babah asiong, karena kebetulan si Joko, masih sedang sekolah sedang istrinya lagi kunjung ke kerabat-kerabatnya.

Sebetulnya warung babah asiong agak jauhan, lebih deketan warungnya Mak Ijah. Tapi Pak RW Mulyadi rela menempuh perjalanan jauh demi gula daripada harus belanja ke warung Mak Ijah yang agak budek hingga saat itu anunya pak RW Mulyadi dikira cabe rawit.

Sesampainya di warung babah asiong.

Pak RW Mulyadi : "bah... beli gulanya 1 kg.."

Babah Asiong : "Lu ambik sendili dach... noh, sono di pojokan yach..."

Pak RW Mulyadi pun menuju pojokan yang ditunjukin oleh Babah Asiong. Tapi disana Pak RW Mulyadi gak menemukan gula. Yang ada bungkusan plastik berisi butiran-butiran putih yang memang mirip gula. Tapi di raknya terpampang tulisan besar-besar "GARAM".

"Bah... gulanya mana ?" teriak Pak RW Mulyadi.

"Ituh nyang di bungkus plastik di lak-lak ituh..." sahut babah Asiong

"Tapi bah... disini gak ada gula, yang ada cuma garam..." teriak Pak RW Mulyadi, kembali

Babah Asiong-pun nyahut : "haiyaaa... itu gula.. haiya.. lu olang dikasih tau kagak pelcaya la... "

Pak RW Mulyadi : "la terus... kenapa babah pake tulisan "GARAM" disini ?"

Babah Asiong ; "haiya... owe sengaja buat itu tulisan galam, supaya semut-semut kalao baca ketipu laaa... haiya.."

Pak RW Mulyadi : "????????@@@!!!???"

oOo

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D