Jumat, 23 November 2012

Pak RW Mulyadi dan istrinya lagi punya kebiasaan unik, yaitu selalu menjadikan hal apapun sebagai perlombaan dan persaingan, namun herannya sampai saat inipun semua perlombaan tersebut selalu Bu Mulyadi yang memenangkannya.

Lalu pada suatu hari Pak RW Mulyadi pergi berkunjung ke rumah Pak Lurah. Diapun menjelaskan segalanya dan tidak lupa meminta saran, "kira-kira hal apa ya Pak, yang bisa dilombakan tapi jelas-jelas saya yang akan memenangkannya ??"

Pak Lurah sempat beberapa menit berpikir, tidak lama kemudian dia tampak mendapatkan ide cemerlang, "ahh, saya punya ide yang bagus, bagaimana kalau sampeyan mengajak istri sampeyan berlomba siapa yang bisa paling tinggi kencing di tembok ?? karena secara logika wanita kalau kencing pasti jongkok kan, sementara kita kaum laki-laki berdiri, sudah pasti anda yang menang" katanya berseri-seri.
"Ah, brilian, benar-benar ide yang brilian. hahahaha, sekaranglah waktunya aku mengalahkan istriku itu" kata Pak RW Mulyadi dengan senyum penuh kemenangan.

Sesampainya dirumah, Pak RW Mulyadi segera mengutarakan niatnya tadi, mengajak istrinya berlomba “siapa kencing paling tinggi”. Dengan mantap istrinya langsung menerima tantangan tersebut. Dan tidak lama kemudian perlombaan aneh serta mungkin dapat dikatakan tidak penting tersebut dimulai.

Bu Mulyadi mendapat kesempatan pertama untuk melakukannya, tidak sungkan-sungkan ia langsung saja menghadap tembok, membuka roknya dan berjongkok, lalu “seeerr, seeeer, seerrr”. Setelah dihitung secara teliti kencing Bu Mulyadi mencatatkan 10 centimeter tinggi tembok diatas tanah.

Pak Rw Mulyadi pun cengar-cengir merasa kemenangan akan diraihnya. lalu tibalah gilirannya, tanpa ragu-ragu langsung ia berdiri didepan tembok yang sama, kemudian membuka restleting celananya dan bersiap untuk mengucurkan “kencing kemenangannya”, namun sepersekian waktu sebelum ia mengeluarkannya, Bu Mulyadi berteriak dengan cepat dan lantang, "eiiiiitsss, tangannya gak boleh ikut-ikutan megang dong, kan aku tadi gak pake tangan".

Otomatis kencing Pak RW Mulyadi, malah tidak semilipun mengenai tembok didepannya. Dan alhasil, Pak RW Mulyadi kalah lagi deh.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D