Natanela merenda pagi nan cerah berseri, pagi itu merasa sangat bahagia
sakali... Hatinya begitu berbonga-bonga bagai taman di tengah kota.
Bagaimana tidak, dia mendapat panggilan dari sebuah perusahaan yang
cukup bonafide untuk diwawancarai sebagai resepsionist atau front office
disana.
Pagi-pagi sekali Natanela sudah bangun dan sudah berdandan rapi sekali. Dia sudah bangun dari jam 3 pagi, padahal wawancaranya diskedulkan baru dimulai jam 9 pagi. Maklum, kan butuh persiapan panjang buk... demikian kata Nela dalam hati...
Dari sejak subuh, Nela sudah heboh mengobrak-abrik lemarinya untuk mencari-cari busana yang menurut dia cucok pas dipakai wawancara. Nela cukup setres, soalnya dia tidak mempunyai banyak busana atau rok kantoran. Maklum sebagai banci, Nela tergolong "tomboy", demenannya pakai celana jeans, rok jeans, jaket jeans dan lain-lain yang serba jeans ---pokoknya Neta, hadkor Bo', xixixiixixixixixi---
Waktu berlalu demikian cepatnya, tanpa terasa sudah jam setengah delapan, Nela udah siap-siap berangkat mangkal dipinggir jalan --maksudnya nyegat angkot gitu--.
Nela sudah berdandan rapi, dia sudah memakai busana rok peninggalan dari ibunya ( ? ), kakinya dibalut dengan stoking yang berwarna senada kulit. Memakai sepatu hak rendah seperti mbak-mbak eksekutif. Pokoknya Nela yang tomboy, tampil anggun pagi itu.
Nela merasa sangat gugup jelang wawncara tersebut. Untuk menutupi kegugupannya, Nela mencoba minum air sebanyak-banyaknya. --Nela pasti lupa, kalau minum air yang banyak bisa beser--
Sejam kemudian Nela, tiba di kantor yang mau dia ikutin wawancaranya. Disana sudah lumayan banyak yang mengantri --bukan untuk mengantri sembako lo ya-- yang ikutan wawancara juga.
Nela yang semakin gugup dan gugup terus minum air putih mineral yang dibawanya, hingga sesaat kemudian Nela serasa pengen banget pipis, padahal gilirannya untuk diwawancara udah mau dekat waktunya. Nela pun terburu-buru pamit ke toilet, dan sebagai Banci yang Tomboy, Nela ....
merasa kesulitan ketika mau pipis dengan busana yang dikenakannya....
Pagi-pagi sekali Natanela sudah bangun dan sudah berdandan rapi sekali. Dia sudah bangun dari jam 3 pagi, padahal wawancaranya diskedulkan baru dimulai jam 9 pagi. Maklum, kan butuh persiapan panjang buk... demikian kata Nela dalam hati...
Dari sejak subuh, Nela sudah heboh mengobrak-abrik lemarinya untuk mencari-cari busana yang menurut dia cucok pas dipakai wawancara. Nela cukup setres, soalnya dia tidak mempunyai banyak busana atau rok kantoran. Maklum sebagai banci, Nela tergolong "tomboy", demenannya pakai celana jeans, rok jeans, jaket jeans dan lain-lain yang serba jeans ---pokoknya Neta, hadkor Bo', xixixiixixixixixi---
Waktu berlalu demikian cepatnya, tanpa terasa sudah jam setengah delapan, Nela udah siap-siap berangkat mangkal dipinggir jalan --maksudnya nyegat angkot gitu--.
Nela sudah berdandan rapi, dia sudah memakai busana rok peninggalan dari ibunya ( ? ), kakinya dibalut dengan stoking yang berwarna senada kulit. Memakai sepatu hak rendah seperti mbak-mbak eksekutif. Pokoknya Nela yang tomboy, tampil anggun pagi itu.
Nela merasa sangat gugup jelang wawncara tersebut. Untuk menutupi kegugupannya, Nela mencoba minum air sebanyak-banyaknya. --Nela pasti lupa, kalau minum air yang banyak bisa beser--
Sejam kemudian Nela, tiba di kantor yang mau dia ikutin wawancaranya. Disana sudah lumayan banyak yang mengantri --bukan untuk mengantri sembako lo ya-- yang ikutan wawancara juga.
Nela yang semakin gugup dan gugup terus minum air putih mineral yang dibawanya, hingga sesaat kemudian Nela serasa pengen banget pipis, padahal gilirannya untuk diwawancara udah mau dekat waktunya. Nela pun terburu-buru pamit ke toilet, dan sebagai Banci yang Tomboy, Nela ....
merasa kesulitan ketika mau pipis dengan busana yang dikenakannya....
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D