Pagi itu, Rince, Hanna dan Nella pergi ke pemakaman temannya sesama
banci yang wafat. Selesai acara pemakaman yang berjalan dengan khidmat
tersebut, mereka berkumpul di rumah keluarga yang meninggal,
ngobrol-ngobrol sambil menghibur anggota keluarga agar tidak terlalu
larut dalam kedukaan.
Pada saat ngobrol-ngobrol tersebut, Pak RW yang sedikit slenge'an --hebat ya, bisa jadi ketua RW, xixiixixixixi-- , nyeletuk bertanya pada Pak Ustadz.
"Pak Ustadz, kan kalau perempuan yang meninggal disebut ALMARHUMAH, dan kalau laki-laki macam kita-kita nich disebut ALMARHUM, nah bagaimana kalau banci yang meninggal, nanti disebut apa Pak Tadz ?"
Pak Ustadz berfikir sejenak lalu dengan mantap menjawab :"ALUMINIUM...".
Mendengar jawaban Pak Ustadz, Rince, Hanna dan Nella serempak ngomel sambil sewot : "Hellllooooooooooooooo ????!!! kity-kity kan BANCI pak, bukan PANCI !!!! "
Pada saat ngobrol-ngobrol tersebut, Pak RW yang sedikit slenge'an --hebat ya, bisa jadi ketua RW, xixiixixixixi-- , nyeletuk bertanya pada Pak Ustadz.
"Pak Ustadz, kan kalau perempuan yang meninggal disebut ALMARHUMAH, dan kalau laki-laki macam kita-kita nich disebut ALMARHUM, nah bagaimana kalau banci yang meninggal, nanti disebut apa Pak Tadz ?"
Pak Ustadz berfikir sejenak lalu dengan mantap menjawab :"ALUMINIUM...".
Mendengar jawaban Pak Ustadz, Rince, Hanna dan Nella serempak ngomel sambil sewot : "Hellllooooooooooooooo ????!!! kity-kity kan BANCI pak, bukan PANCI !!!! "
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D