Sabtu, 15 Desember 2012

Pada malam itu, di balai desa tempat basecamp 3 Banci berdiri diadakan seminar sex yang mendatangkan seorang seksolog ternama Dr. Royke. Seluruh warga yang sudah cukup umur, hadir di seminar sex yang diadakan di balai desa tersebut. Bahkan Pak Iswandi yang seorang warga baru juga turut hadir. Tak lupa Rince, Hanna dan Nella juga ikut hadir disana. Mereka duduk dengan anggun sambil menyimak ceramah tentang sex education yang diberikan oleh Dr. Royke.

Malam itu, Dr. Royke memberikan ceramah tentang hubungan yang jelas antara kebahagiaan serta frekuensi kegiatan seks dalam kehidupan seseorang. Dr. Royke pun meberikan ceramah dengan sangat bersemangat yang didengarkan oleh para peserta seminar yang terus manggut-manggut.

Dr. Royke berusaha membuktikan korelasi yang jelas antara kebahagian serta frekuensi kegiatan seks dalam kehidupan seseorang tersebut dengan bertanya pada peserta seminar yang hadir, berapa dari mereka yang melakukan kegiatan seks secara rutin setiap malam. Hanya lima persen yang mengacungkan tangan. Wajah ibu-ibu dan bapak-bapak tersebut mencerminkan kebahagiaan yang luar biasa.

Dr. Royke lalu bertanya kembali, berapa orang yang melakukan aktifitas seksual sekali dalam seminggu. Ada sekitar 60 persen peserta seminar yang mengacungkan jari termasuk Rince. Hanna dan Nella yang melihat Rince mengacungkan jari, sontak ikut-ikutan mengacungkan jari. Ke 60 persen peserta tersebut, dari wajah mereka mencerminkan kebahagiaan juga. Kecuali Rince, Hanna dan Nella yang tampak kebingungan sambil tengok kiri dan kanan.

Dr. Royke lantas bertanya siapa saja yang melakukannya sebulan sekali. Beberapa yang hadir mengacungkan tangan termasuk Pak RT dan Pak RW Mulyadi. Sekarang giliran Pak Lurah yang kebingungan. Soalnya dari tadi dia tidak sempet mengacungkan tangan. Habis yang ditanya si seksolog kan dari seminggu terus ke sebulan. Sedangkan dia kadang melakukannya kurang dari sebulan tapi lebih dari seminggu dan bahkan lebih dari dua minggu. Makanya Pak Lurah bingung juga. Dia ragu-ragu untuk mengacungkan tangan.

Dr. Royke mengedarkan pandangan. Dia sangat puas melihat mimik wajah mereka yang mengacungkan tangan jelas terpampang tidak mencerminkan kebahagiaan. Dr. Royke puas karena hipotesanya mulai terbukti. Namun untuk lebih memastikan pembuktian ini, ia bertanya dari mereka yang melakukan seks sekali dalam setahun.

Pak Iswandi yang duduk di belakang meloncat dari kursinya, mengangkat tangannya dan tertawa dengan sangat girangnya. Melihat itu, Dr. Royke sontak kaget plus heran. Bahkan bukan cuma Dr. Royke yang heran plus kaget, tapi semua penduduk cukup umur yang hadir di balai desa tersebut ikut kaget dan heran. Pun demikian dengan Mak Ijah dan Babah Asiong yang dari sejak awal seminar udah tertidur terkantuk-kantuk hingga gak sempet mengacungkan jari.

Dengan berdirinya Pak Iswandi sambil mengacungkan jari dengan girangnya jelas membuat semua ceramah dan bukti-bukti yang Dr. Royke dapatkan dari peserta lainnya sangat berantagonis alias bertolak belakang.

Dr. Royke pun bertanya pada Pak Iswandi, kenapa ia tampak begitu sangat bahagia ? dan dijawab dengan mantap oleh Pak Iswandi : "Jelas donk... karena malam inilah hal itu akan saya lakukan..."

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D