Hari itu Pak RW Mulyadi sedang serius-seriusnya ngobrol dengan pak Lurah. Mereka ngobrol soal urusan rumah tangga mereka. --biasa obrolan para bapak, yang tentunya jauh dari obrolan tentang harga cabai keriting di pasar--.
Pak Lurah : "Saya kemarin mengadakan eksperimen yang menarik. Hasilnya luar biasa !"
Pak RW Mulyadi : "Oh ya ? Apa itu ?"
Pak Lurah : "Kamu tau kan, istri saya mantan atlit pelari cepat. Kemarin sewaktu kami mengadakan hubungan suami istri, diam-diam saya mengambil pistol yang telah saya taruh sebelumnya di bawah bantal dan menembakkan pistol tersebut ke udara. Mendengar suara pistol tersebut, istri saya langsung 'berpacu' dengan cepat. Hasilnya benar-benar luar biasa. Kamu boleh mencobanya..."
Pak RW Mulyadipun pulang dari balai desa sambil berpikir untuk mencobanya nanti malam. Keesokan harinya, Pak RW Mulyadi kembali menemui Pak Lurah di balai desa.
Pak Lurah : "Bagaimana Mul ? Apakah kamu sudah mencobanya ?"
Pak RW Mulyadi --dengan mimik muka sedih-- : "Iya sudah... tadi malam... "
Pak Lurah : "Lalu bagaimana hasilnya ? Kenapa kamu kelihatan sedih ?"
Pak RW Mulaydi : "Tadi malam kebetulan saya pulang agak sedikit malam karena sehabis dari sini saya ngontrol dulu ke basecampnya si Rince --ayoo, mo ngapain Pak RW kesana ? --, ternyata pas saya masuk kamar, istri saya sudah siap dan sudah menunggu saya di ranjang. Karena, si joko anak saya kebetulan lagi ada acara kemping di sekola'annya, maka saya saya berfikir untuk mengikuti saran ente, rah. Diam-diam saya ambil pistol dan menembakkannya. Mendengar suara pistol, istri saya langsung pingsan dan dari lemari pakaian keluar seorang pria telanjang sambil mengangkat tangan..."
Pak Lurah : ????
Pak Lurah : "Saya kemarin mengadakan eksperimen yang menarik. Hasilnya luar biasa !"
Pak RW Mulyadi : "Oh ya ? Apa itu ?"
Pak Lurah : "Kamu tau kan, istri saya mantan atlit pelari cepat. Kemarin sewaktu kami mengadakan hubungan suami istri, diam-diam saya mengambil pistol yang telah saya taruh sebelumnya di bawah bantal dan menembakkan pistol tersebut ke udara. Mendengar suara pistol tersebut, istri saya langsung 'berpacu' dengan cepat. Hasilnya benar-benar luar biasa. Kamu boleh mencobanya..."
Pak RW Mulyadipun pulang dari balai desa sambil berpikir untuk mencobanya nanti malam. Keesokan harinya, Pak RW Mulyadi kembali menemui Pak Lurah di balai desa.
Pak Lurah : "Bagaimana Mul ? Apakah kamu sudah mencobanya ?"
Pak RW Mulyadi --dengan mimik muka sedih-- : "Iya sudah... tadi malam... "
Pak Lurah : "Lalu bagaimana hasilnya ? Kenapa kamu kelihatan sedih ?"
Pak RW Mulaydi : "Tadi malam kebetulan saya pulang agak sedikit malam karena sehabis dari sini saya ngontrol dulu ke basecampnya si Rince --ayoo, mo ngapain Pak RW kesana ? --, ternyata pas saya masuk kamar, istri saya sudah siap dan sudah menunggu saya di ranjang. Karena, si joko anak saya kebetulan lagi ada acara kemping di sekola'annya, maka saya saya berfikir untuk mengikuti saran ente, rah. Diam-diam saya ambil pistol dan menembakkannya. Mendengar suara pistol, istri saya langsung pingsan dan dari lemari pakaian keluar seorang pria telanjang sambil mengangkat tangan..."
Pak Lurah : ????
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D