Rabu, 12 Desember 2012

Akhirnya Parman dengan perjuangan penuh darah dan do'a --cieeee-- bisa juga meloloskan diri dari 3 Hukuman Paling Mengerikan di Seluruh Cina. Lalu Parman yang diusir oleh kakek nan baik hati pun pindah menginap di desa lain.

Parman kali ini ditampung di sebuah rumah di tepi hutan yang lumayan jauh dari perkampungan. Rumah tersebut cuma di huni oleh dua orang perempuan yang sudah agak setengah baya. Kedua perempuan tersebut sepertinya tidak pernah melihat atau dikunjungi oleh kaum pria. Itu terbukti pada saat Parman menyantap makanan yang dihidangkan, mereka terus memperhatikan Parman tanpa terkedip sedikitpun. Kondisi rumah mereka pun sudah cukup memprihatinkan. Maklum lah gak ada laki-lakinya, pikir Parman.

Untuk membalas kebaikan mereka yang sudah sudi menampungnya, Parman pun sedikit-sedikit membetulkan rumah kedua perempuan tersebut yang udah reyot. Pada suatu siang, karena pekerjaannya udah selesai, Parman pun mandi di kamar mandi di sebuah kali yang tidak jauh dari rumah tersebut.

Parman gak sadar kalau salah satu perempuan penghuni rumah memperhatikannya ketika sedang mandi. Begitu Parman berbalik, Parman kaget setengah mati. Karena Parman kaget, perempuan tersebut ikut kaget juga dan berteriak kecil : "Hah !!! Apa itu diantara pahamu ???"

Dengan tanpa bermaksud untuk mencari keuntungan --Parman udah janji untuk insyaf bok, palagi setelah menerima hukuman dari si kakek--, Parman pun menjawab : "Itu bunga... jika nona memegangnya, dia akan mekar.. !"

Perempuan tersebutpun penasaran kepengen tau, lalu dia peganglah apa yang kata Parman bunga itu. Beberapa saat kemudian, "Wah lihat ! Dia mekar... dia mekar.... !" teriaknya sambil girang.

Sambil berteriak keras-keras, siperempuan itu lari kedalam rumah dan ketemu dengan kakaknya. Dia lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi.

Si kakak marah besar. Sangat-sangat marah ! Mukanya memerah sambil mengumpat habis-habisan. "Dasar kurang ajaaaaarrrrr.... Tamu sialaaaannnnn... Si tukang bohoooongggg.... !!!!"

Si perempuanpun kaget dan bertanya ; "loh kenapa cici ?"

Si kakak menjawab sambil geram : "dia bilang itu adalah terompet... jadi aku meniupnya !!!"

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D