Mak Ijah, sang penjual sayur di komplek tempat berdirinya basecamp Gank 3 Banci, yang lapaknya setiap pagi jadi tempat mangkal para ibu-ibu kampung tersebut untuk ngerumpi sambil milih-milih sayur, siang itu sedang di landa ke-bete-an yang tinggi. Tinggi, tinggi sekali... Lebih tinggi dari puncak gunung mahameru.
Bagaimana gak bete coba, tadi malam Mak Ijah menerima surat dari yayanknya yang ia temukan terselip di bawah pintunya. Sedikit agak berdebar-debar mulanya, mak Ijah untuk mengambil surat tersebut, takutnya surat tagihan kartu kredit, sok padahal dia kan gak punya kartu kredit, gimana bisa dapat tagihan ?? Gimana coba ?? aneh kan ???
Setelah di ambil dan dibaca terus ditimbang --lo koq ?-- *biasa kan kalau di surat ada kata-kata menimbang*, ternyata surat tersebut itu dikirim oleh yayanknya, Mang Durianto yang jualan buah di pasar dan kadang-kadang keliling. Yang bikin bete Mak Ijah adalah isi surat dari Mang Darianto yang adalah sebagai berikut :
Agar gak berlarut-larut dalam ke-bete-annya, Mak Ijah pun segera menulis jawaban atas surat yang di terimanya. Apa yang ditulis oleh Mak Ijah ? Ini dia...
Dan segera saja, surat balasan tersebut Mak Ijah titipkan pada tukang pos yang sering lewat ke pasar...
Bagaimana gak bete coba, tadi malam Mak Ijah menerima surat dari yayanknya yang ia temukan terselip di bawah pintunya. Sedikit agak berdebar-debar mulanya, mak Ijah untuk mengambil surat tersebut, takutnya surat tagihan kartu kredit, sok padahal dia kan gak punya kartu kredit, gimana bisa dapat tagihan ?? Gimana coba ?? aneh kan ???
Setelah di ambil dan dibaca terus ditimbang --lo koq ?-- *biasa kan kalau di surat ada kata-kata menimbang*, ternyata surat tersebut itu dikirim oleh yayanknya, Mang Durianto yang jualan buah di pasar dan kadang-kadang keliling. Yang bikin bete Mak Ijah adalah isi surat dari Mang Darianto yang adalah sebagai berikut :
WAJAHMU MEMANG MANGGIS, WATAKMU JUGA MELON_KOLIS, TAPI HATIKU NANAS KAREA CEMBURU, SIRSAK NAFASKU...
HATIKU ANGGUR LEBUR...
INI DILEMA DALAM HIDUPKU, MEMANG INI JUGA SALAKKU, JARANG APEL DI MALAM MINGGU.
YA TUHAN...MOHON BELIMBINGMU, KALAU MEMANG PER_PISANG_AN INI YANG TERBAIK UNTUKKU, SEMANGKA KAU BAHAGIA DENGAN PRIA LAIN...
SAWONARA..
DARI : DURIANTO...
HATIKU ANGGUR LEBUR...
INI DILEMA DALAM HIDUPKU, MEMANG INI JUGA SALAKKU, JARANG APEL DI MALAM MINGGU.
YA TUHAN...MOHON BELIMBINGMU, KALAU MEMANG PER_PISANG_AN INI YANG TERBAIK UNTUKKU, SEMANGKA KAU BAHAGIA DENGAN PRIA LAIN...
SAWONARA..
DARI : DURIANTO...
Agar gak berlarut-larut dalam ke-bete-annya, Mak Ijah pun segera menulis jawaban atas surat yang di terimanya. Apa yang ditulis oleh Mak Ijah ? Ini dia...
MEMBALAS KENTANG SURATMU ITU...
BROKOLI-KOLI SUDAH KUBILANG, JANGAN TIAP DATENG RAMBUTMU SELALU KUCAI...
JAGUNGMU GAK PERNAH DICUKUR...
DISURUH DATENG MALAM MINGGU, EH NONGOLNYA HARI LABU...
DITAMBAH KONDISI KEUANGANMU MAKIN HARI MAKIN PARE...
KALAU MO NELPON AKU AJA MESTI KE WORTEL...
TERUS TERONG AJA, CINTAKU PADAMU SUDAH LAMA TOMAT...
JANGAN KANGKUNG AKU LAGI, AKU MAU HIDUP SELEDRI...
CABE DECH...
SALAM : IJAH.E...
BROKOLI-KOLI SUDAH KUBILANG, JANGAN TIAP DATENG RAMBUTMU SELALU KUCAI...
JAGUNGMU GAK PERNAH DICUKUR...
DISURUH DATENG MALAM MINGGU, EH NONGOLNYA HARI LABU...
DITAMBAH KONDISI KEUANGANMU MAKIN HARI MAKIN PARE...
KALAU MO NELPON AKU AJA MESTI KE WORTEL...
TERUS TERONG AJA, CINTAKU PADAMU SUDAH LAMA TOMAT...
JANGAN KANGKUNG AKU LAGI, AKU MAU HIDUP SELEDRI...
CABE DECH...
SALAM : IJAH.E...
Dan segera saja, surat balasan tersebut Mak Ijah titipkan pada tukang pos yang sering lewat ke pasar...
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D