Masih ingat dengan Maya alias Maryadi, sobat kentalnya Hanna yang datang dari kampung ? Ya, dia sekarang benar-benar kembali ke jalan yang lurus. Gak pernah belok-belok lagi. Apapun rintangan dan halangan yang menghadangnya, dia sudah bertekad untuk tetap berjalan lurus.
Maya sudah menetapkan diri untuk kembali menjadi Maryadi dan menjalani kehidupan sebagai laki-laki. "Lekong cuyyy... eslong loh, gak kawe lagi", demikian teriaknya setiap ketemu dengan temen-temen bancinya.
Maya eh Maryadi untuk menghidupi dirinya di Ibukota mencoba melamar untuk menjadi tentara, dan Alhamdulillah, atas basicnya dulu di kampung yang pernah sebagai Hansip, Maryadi pun diterima di sebuah kesatuan penjinak bom.
Pada suatu ketika Maryadi yang sudah berpangkat prajurit satu ditugaskan untuk menjinakkan BOM di sebuah gedung dengan yang dipandu komandannya lewat radio. Dan berikut percakapan mereka.
"Kijang satu ke kijang dua, bagaimana kondisi disana ? Ganti !!" begitu suara yang terdengar dari radio.
"Saya di depan BOM yang akan meledak komandan. Mohon instruksi ! Ganti." jawab prajurit Maryadi.
"Tolong bersihkan area dulu, prajurit !" pandu komandan via radio.
"Maksudnya saya nyapu dan ngepel dulu ya Komandan ? Mohon Instruksi ! ganti ." tanya Maryadi.
Selang berapa lama kemudian.
"Kalau saya buka, nanti garansinya batal donk komandan !" sanggah Maryadi.
"Semprull kamu ! emangnya barang elektronik ? Cepat bongkar !" perintah komandan.
Lalu...
"Bom sudah terbuka komandan, sekarang ada banyak kabel, mohon instruksi, ganti." lapor Maryadi.
"Sekarang potong kabel yang terdekat !" pandu Komandan.
Lalu operator mengaktifkan komunikasi cadangan. Begitu tersambung terdengar alunan lagu ayu ting ting yang "dimanaaaaa... dimanaaaa... dimanaaaaa..."
Mendengar itu, komandan dan seluruh anak buahnya yang ada di markas mendengarkan dengan geram. Akhirnya setelah 20 detik, Parjurit Satu Maryadi mengangkat juga dengan santainya.
"Itu namanya RBT komandan, sekarang kan sudah biasa." jawab Maryadi
"Ini jalur militer, PRAJURIT !!! Jangan main-main kalau berhadapan dengan BOM ! mengerti ??!!" teriak komandan dengan geramnya.
Di markas, Komandan lihat buku, mencari data tentang BOM jenis apa yang sedang di jinakkan.
"Arrgghh... saya minta data BOMnya bukan RBT yang tadi prajurit !" bentak komandan.
"Belum komandan." jawab Maryadi.
"Lo koq belum ? Kamu tadi potong kabel warna apa ?" tanya komandan dengan heran.
"Hijau komandan !" jawan Maryadi.
"Apa kamu gak salah potong ?" tanya Komandan dengan nada tidak percaya.
"Sumpah tadi saya potong yang hijau, mungkin komandan yang salah." kaya Maryadi mencoba meyakinkan komandannya.
"Monyong ! Udah salah masih ngeyel... sekarang tinggal kabel warna apa aja ?" komandan makin marah disalahkan Maryadi.
"Merah, Hitam dan Hijau, komandan." jawab Maryadi dengan yakin.
"HAH ??? Kenapa yang Hijau masih ada ?!" tanya Komandan dengan heran.
"Lah... yang Hijau memang ada ada 2 komandan, 1 hijau daun dan 1 hijau langit..." jawab Maryadi.
"Ngaco ! Langit itu biru, bukan hijau !" komandan makin geram.
"Tapi, di kampung saya langit warnanya hijau komandan." ngeyel Maryadi.
"KOPLAK ! Berarti yang kamu potong tadi yang Hijau langit ?" tanya komandan.
"Iya komandan, siap menerima instruksi...." jawab Maryadi.
"Dasar GOBLOG...!!" kata komandan sambil geleng-geleng kepala. Lalu Komandan ngomelin ajudannya :"Bilangin Personalia, lain kali kalau mau rekrut anggota, tanya dulu apa warna langit di kampungnya... !"
Prajurit satu Maryadi terdengar panik :"Kondisi darurat. BOM akan segera meledak. Mohon instruksi..."
Komandan pun memberi aba-aba :"OK.. ikuti kata-kata saya !"
"Siap..." jawab Maryadi
"Assyahadualla..." terdengar suara komandan
"ASSYAHADUALLA..." Maryadi pun mengikuti apa yang di katakan komandan.
"Illa..." terdengar komandan melanjutkan do'anya
"ILLA..." Maryadi mengikuti sambil bingung.
"Haillallah..." komandan melanjutkan panduannya
"HAILLALLAH..." Maryadi pun mengikuti panduan komandan.
"Waassyhaduanna..." pandu komandan
"WAASSYHADUANNA..." Maryadi masih mengikuti.
"Muhammadarrosullullah..."pandu komandan.
"MUHAMMADARROSULLULLOH..." ikut Maryadi tambah bingung.
Dan DUAAARRRRRR.... Bom pun meledak... !!!
Di markas yang mendengar suara BOM meledak di pesawat telepon serentak :"Innalillahiwainnailaihirojiun..."
Maya sudah menetapkan diri untuk kembali menjadi Maryadi dan menjalani kehidupan sebagai laki-laki. "Lekong cuyyy... eslong loh, gak kawe lagi", demikian teriaknya setiap ketemu dengan temen-temen bancinya.
Maya eh Maryadi untuk menghidupi dirinya di Ibukota mencoba melamar untuk menjadi tentara, dan Alhamdulillah, atas basicnya dulu di kampung yang pernah sebagai Hansip, Maryadi pun diterima di sebuah kesatuan penjinak bom.
Pada suatu ketika Maryadi yang sudah berpangkat prajurit satu ditugaskan untuk menjinakkan BOM di sebuah gedung dengan yang dipandu komandannya lewat radio. Dan berikut percakapan mereka.
"Kijang satu ke kijang dua, bagaimana kondisi disana ? Ganti !!" begitu suara yang terdengar dari radio.
"Saya di depan BOM yang akan meledak komandan. Mohon instruksi ! Ganti." jawab prajurit Maryadi.
"Tolong bersihkan area dulu, prajurit !" pandu komandan via radio.
"Maksudnya saya nyapu dan ngepel dulu ya Komandan ? Mohon Instruksi ! ganti ." tanya Maryadi.
"Bukan !!! Semprul kamu ! ambil radius beberapa meter dari pusat BOM, kemudian bersihkan area tersebut dari obyek yang membahayakan !"
"Siap komandan ." kata MaryadiSelang berapa lama kemudian.
"Lapor komandan, area sudah dibersihkan. Ganti."
"Oke, sekarang kamu fokus ke BOM ! berapa menit waktu yang tersisa, parjurit ?" tanya komandan via radio.
"Sekarang menunjukkan hitungan mundur 15:00:56, komandan."
"Berarti kamu masih punya waktu 15 menit, cepat buka tutup BOMnya pake obeng !" pandu komandan."Kalau saya buka, nanti garansinya batal donk komandan !" sanggah Maryadi.
"Semprull kamu ! emangnya barang elektronik ? Cepat bongkar !" perintah komandan.
"Siap Komandan"
Lalu...
"Bom sudah terbuka komandan, sekarang ada banyak kabel, mohon instruksi, ganti." lapor Maryadi.
"Sekarang potong kabel yang terdekat !" pandu Komandan.
"Siap laksana...
pret, tiba-tiba hubungan radio terputus. Markas seketika heboh, dan komandan marah-marah sambil memaki kebodohan prajurit satu Maryadi.
"Itu prajurit dari mana sich ? Goblok dihabisin sendiri ! Saya suruh potong kabel di BOM itu, bukan kabel headset yang nempel di badan dia."
Lalu operator mengaktifkan komunikasi cadangan. Begitu tersambung terdengar alunan lagu ayu ting ting yang "dimanaaaaa... dimanaaaa... dimanaaaaa..."
Mendengar itu, komandan dan seluruh anak buahnya yang ada di markas mendengarkan dengan geram. Akhirnya setelah 20 detik, Parjurit Satu Maryadi mengangkat juga dengan santainya.
"Panggilan di copy, siap menerima intruksi."
"HEEHHH !! Itu tadi kamu apaan ? Saya panggil koq ada suara musik seperti itu HAH !" teriak komandan dengan geram."Itu namanya RBT komandan, sekarang kan sudah biasa." jawab Maryadi
"Ini jalur militer, PRAJURIT !!! Jangan main-main kalau berhadapan dengan BOM ! mengerti ??!!" teriak komandan dengan geramnya.
"SIAP."
Di markas, Komandan lihat buku, mencari data tentang BOM jenis apa yang sedang di jinakkan.
"Prajurit ! Tolong dicari, dari mana asalnya yang tadi ? Saya tunggu datanya !"
"Asalnya dari DEPOK komandan, nama penyanyinya Ayu Tingting." Jawab Maryadi"Arrgghh... saya minta data BOMnya bukan RBT yang tadi prajurit !" bentak komandan.
"Oh, maaf komandan... BOM sudah dilokalisir komandan. Ada 4 kabel, minta instruksi..."
"Sekarang potong kabel hijau !" instruksi komandan.
"SIAP Komanadan."
"Bagaimana prajurit ? sudah mati ?" tanya komandan."Belum komandan." jawab Maryadi.
"Lo koq belum ? Kamu tadi potong kabel warna apa ?" tanya komandan dengan heran.
"Hijau komandan !" jawan Maryadi.
"Apa kamu gak salah potong ?" tanya Komandan dengan nada tidak percaya.
"Sumpah tadi saya potong yang hijau, mungkin komandan yang salah." kaya Maryadi mencoba meyakinkan komandannya.
"Monyong ! Udah salah masih ngeyel... sekarang tinggal kabel warna apa aja ?" komandan makin marah disalahkan Maryadi.
"Merah, Hitam dan Hijau, komandan." jawab Maryadi dengan yakin.
"HAH ??? Kenapa yang Hijau masih ada ?!" tanya Komandan dengan heran.
"Lah... yang Hijau memang ada ada 2 komandan, 1 hijau daun dan 1 hijau langit..." jawab Maryadi.
"Ngaco ! Langit itu biru, bukan hijau !" komandan makin geram.
"Tapi, di kampung saya langit warnanya hijau komandan." ngeyel Maryadi.
"KOPLAK ! Berarti yang kamu potong tadi yang Hijau langit ?" tanya komandan.
"Iya komandan, siap menerima instruksi...." jawab Maryadi.
"Dasar GOBLOG...!!" kata komandan sambil geleng-geleng kepala. Lalu Komandan ngomelin ajudannya :"Bilangin Personalia, lain kali kalau mau rekrut anggota, tanya dulu apa warna langit di kampungnya... !"
Prajurit satu Maryadi terdengar panik :"Kondisi darurat. BOM akan segera meledak. Mohon instruksi..."
Komandan pun memberi aba-aba :"OK.. ikuti kata-kata saya !"
"Siap..." jawab Maryadi
"Assyahadualla..." terdengar suara komandan
"ASSYAHADUALLA..." Maryadi pun mengikuti apa yang di katakan komandan.
"Illa..." terdengar komandan melanjutkan do'anya
"ILLA..." Maryadi mengikuti sambil bingung.
"Haillallah..." komandan melanjutkan panduannya
"HAILLALLAH..." Maryadi pun mengikuti panduan komandan.
"Waassyhaduanna..." pandu komandan
"WAASSYHADUANNA..." Maryadi masih mengikuti.
"Muhammadarrosullullah..."pandu komandan.
"MUHAMMADARROSULLULLOH..." ikut Maryadi tambah bingung.
Dan DUAAARRRRRR.... Bom pun meledak... !!!
Di markas yang mendengar suara BOM meledak di pesawat telepon serentak :"Innalillahiwainnailaihirojiun..."
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D