Balada Ayam Pak RW...

Kalau Pak RT yang gemar memelihara burung hingga pada saat burung-burungnya hilang di curi orang, maka lain lagi dengan Pak RW Mulyadi. Diam-diam tanpa banyak diketahui oleh warga di lingkungan ke RW-annya, Pak RW Mulyadi ternyata punya peternakan kecil yang memelihara beberapa ekor ayam yang di urus oleh Pak Mulyana kakaknya disela-sela kesibukan beliau sebagai aparatur desa.

Di peternakan kecil tersebut, Pak Mulyana memelihara sekitar 36 ekor ayam yang 35 ekornya adalah betina. Satu-satunya ayam jago yang ada, umurnya sudah lumayan tua. Karena merasa bahwa ayam jago yang sudah tua tadi sudah melewati masa suburnya, maka Pak Mulyadi memutuskan untuk meminta kiriman 1 ayam jago lagi yang masih muda ke Pak RW Mulyadi.

Tapi ternyata keputusan Pak Mulyadi untuk menambah anggota peternakan ayamnya dengan 1 jago muda, membuat Si ayam jago tua merasa tersaingi, hingga :

Ayam jago tua : "Eh, kamu jangan serakah ya... ! Ayam betinanya kan ada 35. Kamu boleh ambil yang 30. Untuk aku gak apa-apa.. 5 ajah..."
Ayam Jago muda : "Tidak bisa ! Kamu kan sudah tua dan loyo ! Pokoknya semua buat aku saja !"
Ayam Jago tua : "Oke, kalau begitu mending kita lomba saja ! Siapa yang menang, boleh ambil semua ayam betina yang ada di peternakan. Dan yang kalah, gak akan mendapatkan satu ekorpun."
Ayam Jago muda : "Ayoo ! Siapa takut ?! mau lomba apa ?"
Ayam Jago tua : "Lomba lari. Lombanya 400M, tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari dulu di depanmu 50M."
Ayam Jago muda --dengan penuh keyakinan akan menang-- : "Oke, boleh !!"

Dan lomba lari pun dimulai. Ayam Jago tua lari duluan 50 meter baru kemudian di susul oleh Ayam Jago muda dengan kecepatan lari 2kali lipat dari si Ayam jago tua. Eh, baru kurang 1 meter menyusul, si Ayam Jago muda ditembak dan langsung mati oleh Pak Mulyana. Kedengaran Pak Mulyana menggerutu : "Kurang ajar... ini ayam jago homo kesepuluh yang dikirim si Mulyadi pada bulan ini. Sukanya kejar-kejar si Jago tua saja... "