Sabtu, 13 April 2013

Di sekolah tempat Joko belajar, ada seorang guru baru yang bernama Pak Arifin. Pak Arifin ini seorang yang cukup kreatif tapi pelupa. Pagi itu, Pak Arifin mendongeng pada anak-anak didiknya.

Pak Arifin : "Anak-anak... pada suatu hari di sebuah hutan, ada pemuda yang suka berburu. Ia bernama Malin Kundang..."

Joko yang cerdas dan kritis, tahu kalau Pak Arifin keliru, maka ia menyela guru barunya tersebut.

Joko : "Maaf Pak... pemburu itu kan mestinya...."

"Ssssttttt... jangan memotong dulu... kalau mau bertanya nanti saja..." potong Pak Arifin. "Nah, saya teruskan ya dongengnya... Suatu hari si Malin Kundang sedang berburu, dan di tengah hutan ada suatu telaga. Nah di tengah telaga itu dia melihat tujuh bidadari dari balik sebuah pohon besar."

Sementara Joko dan murid-murid lainnya mulai senyum-senyum, sadarlah Pak Arifin bahwa ia keliru. Tapi ia terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya. Setelah berfikir sejenak, ia pun mendapat ide cemerlang. Dan...

"Namun kemudian, salah seorang bidadari terkejut melihatnya dan berseru : Hei Malin Kundang, ngapain kamu disitu ? Seharusnya kan Jaka Tarub yang ngintip kami disitu...", Pak Arifin melanjutkan ceritanya...

oOo

Pada saat pulang sekolah... "Joko sayang... Mama tidak mau lagi mendengar kamu mengucapkan kata-kata tidak sopan seperti itu lagi !", kata Bu Mulyadi pada Joko ketika mendengar anaknya tersebut mengucapkan kata "jalang" dan "binatang" berkali-kali.

"Tapi, Ma... Chairil Anwar juga mengucapkannya..." jawab Joko.

"Kalau begitu, kamu tidak boleh main sama dia lagi...!", bentak Bu Mulyadi pada Joko.

"Ma... Chairil Anwar ituh... ," belum juga Joko selesai berbicara, Bu Mulyadi sudah menyela dan membentaknya kembali... "Joko , Udah !!, kamu jangan membantah Mama... !!".

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar kawan-kawan sangat berharga untuk Diary 3 Banci, makanya silahkan berkomentar ya, tapi jangan nyampah... Oke.. :D